Suaramuslim.net – Hidupilah hidupmu, dan hidup jangan hanya sekadar hidup. Dalam Islam, value hidup dan tujuan akhir kita adalah laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah.
Apapun jalannya, sebagai seorang muslim pastinya kita ingin menemukan yang satu itu. Bahkan ketika kita mau meninggal pun yang dibisikkan di telinga adalah kalimat tersebut.
“Namun hidup ini tidak selalu mulus. Setiap orang menemukan value hidup dengan jalan yang berbeda,” kata Ustadzah Hamdiyaturrohmah dalam program Mozaik Suara Muslim Radio Network, Jumat (30/7/21).
Kalau dalam pembahasan psikologi, imbuhnya, ada banyak penelitian mengungkapkan terkait value hidup.
“Dari kajian-kajian itu, para psikolog menemukan hasil bahwa nilai hidup yang utama adalah ketika mereka bisa bermakna dan bermanfaat bagi orang lain,” jelas praktisi pendidikan SAIM Surabaya ini.
Value menjadi dasar bagi manusia untuk melangkah dalam kehidupan, yang nantinya dasar tersebut akan menjadikan kita mudah untuk mencapai tujuan-tujuan yang kita punya. Sehingga tugas utama dari membangun value adalah kehidupan rumah.
Keluarga adalah pembangun value terbaik untuk anak-anak kita. Hingga dewasa, kita tidak akan pernah bisa keluar dari apa yang diajarkan keluarga semasa kecil.
“Maka, bila hingga hari ini keluarga kita merasa belum memiliki value yang jelas, segera diskusikan dengan keluarga. Karena masa depan anak, akan terbangun melalui value tersebut,” ungkapnya.
Kehidupan manusia, 99 persen diberkahi Allah dengan kebaikan dan satu persennya adalah hak kita untuk memilih kehidupan dengan menggunakan akal yang telah Allah beri.
Alangkah lebih baiknya bila satu persen hak kita untuk menggunakan akal, kita sambungkan dengan Allah. Sehingga klop 100 persen dengan Allah. Dan nantinya akan mendapatkan value hidup yang luar biasa.
Tips mengajarkan value hidup kepada buah hati
Pintu value yang terbaik adalah agama. Maka, pertama kali ajarkanlah terkait tauhid dan akidah untuk anak-anak kita. Namun sebelum itu, jadikanlah diri kita sebagai muslim yang kaffah terlebih dahulu sehingga kita bisa lebih mudah untuk mengajarkan Islam kepada anak-anak.
Yang kedua, kita harus lihat social environment yang kita punya saat ini. Bisa diambil dari yang terdekat dengan lingkungan sekitar kita. Jika latar belakang di kerabat adalah pedagang, maka tancapkan value kehidupan dengan kegiatan berdagang.
Kemudian, jangan pernah berhenti untuk belajar. Karena zaman sekarang, hoaks banyak tersebar sedemikian rupa melalui jaringan apa saja. Jangan sampai kita menjadi orang yang hanya melihat, kemudian langsung mengikutinya tanpa mengkaji ulang.
Menyikapi hal ini, maka sangat penting untuk mengajarkan anak kita agar selalu berhati-hati dalam menerima informasi.
Semakin kita menapaki kehidupan, semakin bertambah pula usia kita. Di usia yang sudah tak muda, kita habiskan untuk apa saja hidup ini? Value apa yang sudah kita dapat?
Semua kehendak ada pada Allah, maka jadikanlah Allah sebagai satu-satunya tempat bergantung dan meminta. Salah satunya adalah dengan selalu bersyukur karena itu adalah pintu yang sangat nikmat untuk bisa hadir dan berdekat dengan Allah.