SURABAYA (Suaramuslim.net) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan ada 32 kabupaten kota di Jawa Timur atau sekitar 84,21% sudah berada di level 1 PPKM, lalu 6 daerah yang masih berada di level 2.
Khofifah berharap untuk tetap mempertahankan situasi ini kedepannya. Hal ini menjadi kado terbaik bertepatan dengan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Jawa Timur, menyebut hampir seluruh kelurahan di Kota Pahlawan berstatus zona hijau atau kategori level 1.
Pemerintah kota terus mendorong agar penanganan dengan 3T (testing, tracing, treatment) tetap dilakukan secara masif, vaksinasi dan melakukan protokol kesehatan.
“Dari Kemenkes menyatakan kasus aktif di Kota Surabaya sejumlah 44 orang dan 7 orang dirawat di RS Haji hingga saat ini. Jumlah ini relatif kecil dibanding bulan Juni-Juli yang pernah sampai ribuan pasien,” ujar Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti dalam talkshow Ranah Publik, Selasa (12/10/21).
“3T dilakukan secara masif, kasus aktif menurun, ini pertanda yang sangat baik,” imbuhnya dalam talkshow yang bertema Zona Hijau di Surabaya.
Reni menilai, ebersamaan dan gotong royong dari semua pihak; pemerintah, masyarakat, kepolisian, TNI, swasta dan kampus-kampus menjadi faktor utama zona hijau Surabaya.
“Anggaran penanganan Covid-19 pada sektor bidang kesehatan, sosial, ekonomi dan bantuan dari lembaga swasta dan masyarakat juga sangat membantu,” jelasnya.
Reni menyebut sekitar 35% APBD 2022 dari pemerintah kota atau sebanyak 3,2 triliun untuk bidang kesehatan salah satunya menangani pandemi Covid-19 dan memberikan fasilitas kesehatan.
“Termasuk kelanjutan rencana pembangunan rumah sakit di Gunung Anyar yang dari tahun 2019 terpaksa ditunda karena adanya pandemi Covid-19. Harapannya di tahun 2022 setelah semuanya membaik, pembangungan rumah sakit ini juga bisa terlaksana dengan lancar,” kata Reni.
Menurutnya, saat ini Surabaya sudah memiliki rumah sakit di daerah Barat dan Utara. Pembangunan RS di Gunung Anyar yang terletak di Surabaya Timur diharapkan bisa melayani masyarakat di kawasan tersebut dan mengurangi load dari RS Soewandi.