SURABAYA (suaramuslim.net) – Iklan rokok yang kian masif di sekitar lingkungan sekolah, membuat meningkatnya jumlah perokok pemula khususnya di kalangan pelajar.
Data riset kesehatan perokok menunjukkan kelompok usia 15-19 tahun meningkat drastis dari tahun ke tahun dan penyebabnya adalah karena gencarnya iklan rokok.
Anggota Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, Fuad Baraja dalam dialog Ranah Publik Suara Muslim pada Rabu (4/10) mengatakan iklan rokok sengaja dibuat untuk menjerat dan memaksa perokok pemula semakin masif, iklan rokok juga membuat remaja mulai mencoba merokok.
“Jika Pemerintah Daerah maupun Pusat membiarkan, ini artinya mereka membiarkan anak-anak kita, generasi muda kita dijarah oleh industri rokok. Nah sekarang masalahnya, mereka punya power, punya will, atau political will untuk melakukan itu atau tidak. Yang terjadi disini tidak ada. Sampai iklan rokok di televisi sekarang lagi heboh tentang Undang-Undang Penyiaran yang akan melarang iklan rokok di televisi dikontrol terus oleh DPR. Padahal saya tahu persis di seluruh dunia tidak ada lagi iklan rokok di televisi.” Kata Fuad.
Sementara itu, ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Jawa Timur Muhammad Said Sutomo mengatakan Undang-Undang Perlindungan Konsumen melarang pelaku usaha rokok memasarkan dan memproduksi hal yang tidak menjaga kesehatan masyarakat.
Reporter: Adha Nia
Editor: Muhammad Nashir