SURABAYA (Suaramuslim.net) – Debarkasi Surabaya menjadi debarkasi yang menerapkan protokol pencegahan penyebaran covid. Jemaah haji yang baru tiba dari tanah suci akan melalui serangkaian pemeriksaan sebelum kembali ke daerah masing-masing. Pemeriksaan ini untuk memastikan jemaah haji tidak terpapar covid.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya bekerja sama dengan Satgas Covid Jawa Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, Kodam serta Dinas Kesehatan Jatim, terus mengupayakan perbaikan layanan kepada jemaah.
Upaya ini dilakukan untuk pencegahan penyebaran covid dari jemaah haji yang baru tiba dari tanah suci. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir menyapa jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama, Ahad (17/07/22) mengungkapkan adanya ancaman covid, karena itu ia mengimbau seluruh jemaah tetap waspada.
“Seandainya ada yang ziarah haji tetap menjaga protokol kesehatan,” Khofifah berpesan.
Menanggapi harapan dari Gubernur Jatim, Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Abdul Haris mengatakan, tidak seperti sebelumnya, Asrama Haji Surabaya kali ini berbeda.
Selain memberikan layanan ekstra berupa snack, BPBD ikut menyediakan makanan dalam boks serta layanan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penyebaran covid.
“Prokes tetap diterapkan saat jemaah turun dari bus. Ada pemberian masker, pemeriksaan dengan thermal scanner, ada swab antigen bagi yang lolos skrining suhu tubuh, ada PCR bagi yang memiliki gejala atau suhu tubuh di atas 37,5° C. Bagi yang positif pada swab antigen akan dilanjutkan tes PCR,” ujar Abdul Haris.
Abdul Haris melanjutkan, bagi jemaah yang belum vaksin booster, ada tim yang akan menangani dan memberikan vaksin booster kepada mereka.
2 jemaah positif covid dan 1 dirawat di RS Haji
Menanggapi kondisi pada jemaah haji kloter pertama, Abdul Haris mengungkapkan dari 450 orang pada kloter pertama dari Tuban dan Bojonegoro, terdapat 9 orang yang memerlukan pemeriksaan melalui PCR. Hasil tes PCR tersebut menyatakan negatif.
Dari pemeriksaan melalui swab antigen, 2 orang jemaah haji dengan hasil positif. Tes kemudian dilanjutkan dengan metode PCR dan terkonfirmasi positif.
Pada saat ini, jemaah haji tersebut tidak melakukan isolasi di Surabaya tapi diperkenankan pulang ke Tuban menggunakan kendaraan tersendiri yang disediakan oleh BPBD dan selanjutnya akan ditangani oleh petugas daerah.
Selain terkonfirmasi positif, pada kloter pertama ini terdapat 1 orang yang masih dirawat di Rumah Sakit Haji Surabaya dan memerlukan obeservasi lebih lanjut, sehingga tidak dapat kembali ke daerah bersama dengan rombongannya.