Suaramuslim.net – Allah memberi kemuliaan kepada kaum yang meng-Esakan Allah, dan menghinakan bagi yang mempersekutukan-Nya. Meskipun yang mempersekutukan Allah lebih banyak memperoleh kenikmatan dunia. Tetapi Allah menghinakannya karena mereka menyembah tuhan semu dan lalai terhadap Allah, Tuhan alam semesta ini.
Syirik: neraka yang menghinakan
Allah membalas penghinaan terhadap kaum yang menghinakan-Nya. Penghinaan Allah berupa dimasukannya para pelaku syirik ke dalam neraka, dan keadaannya sangat tercela. Mereka layak dihinakan karena berbagai kebutuhannya tercukupi tapi tidak bisa menghargai atas jasa-jasa Allah padanya.
Allah sebagai Maha Bijaksana mencukupi kebutuhan hidup manusia tanpa pandang bulu, baik yang kafir atau muslim, tanpa ada pembedaan. Hal ini termaktub sebagaimana firman-Nya:
كُلًّا نُّمِدُّ هٰۤؤُلَآ ءِ وَهٰۤؤُلَآ ءِ مِنْ عَطَآءِ رَبِّكَ ۗ وَمَا كَا نَ عَطَآءُ رَبِّكَ مَحْظُوْرًا
“Kepada masing-masing (golongan), baik (golongan) ini (yang menginginkan dunia) maupun (golongan) itu (yang menginginkan akhirat), Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.” (Q.S. Al-Isra: 20).
Allah merupakan Dzat Yang Maha Pemurah sehingga siapapun mendapatkan kenikmatan dunia. Namun mereka yang hidupnya berorientasi dunia tanpa melakukan ketaatan, seperti shalat, infak, zakat, atau peduli pada orang miskin tetap diberikan kenikmatan dunianya.
Terkadang limpahan dunianya melebihi mereka yang patuh dan taat kepada aturan Allah.
Di balik itu semua, Allah menunjukkan bahwa keutamaan manusia yang berorientasi akhirat jauh lebih terhormat.
Orang mukmin yang kaya dan dermawan akan lebih dimuliakan manusia daripada kaya yang pelit.
Orang kaya dermawan mulia kedudukannya di dunia, apalagi ketika di akhirat tentu jelas lebih tinggi dan utama. Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:
اُنْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ وَلَـلْاٰ خِرَةُ اَكْبَرُ دَرَجٰتٍ وَّاَكْبَرُ تَفْضِيْلًا
“Perhatikanlah bagaimana Kami melebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain). Dan kehidupan akhirat lebih tinggi derajatnya dan lebih besar keutamaannya.” (Q.S. Al-Isra: 21).
Kehinaan pelaku syirik
Allah memastikan kehinaan bagi mereka yang mengakui tuhan lain, yang diyakini memiliki kekuatan dan kekuasaan di luar diri-Nya. Maka Allah mencela manusia yang mencari tuhan selain diri-Nya. Hal ini ditegaskan Allah sebagaimana firman-Nya:
لَا تَجْعَلْ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُوْمًا مَّخْذُوْلًا
“Janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, nanti engkau menjadi tercela dan terhina.” (Q.S. Al-Isra: 22).
Bagaimana mungkin matahari bisa mendatangkan rezeki. Sementara matahari sebagai ciptaan Allah. Bagaimana mungkin laut bisa mendatangkan kebaikan bagi manusia sementara laut juga ciptaan Allah. Bahkan ada sekelompok manusia yang mensucikan sapi hingga kotorannya dibuat bersuci atau mandi. Inilah bentuk kehinaan manusia di mana dirinya lebih mulia daripada yang disembahnya.
Bentuk kehinaan orang yang memberhalakan selain Allah, akan dimasukkan ke dalam neraka, sebagaimana firman-Nya:
ذٰلِكَ مِمَّاۤ اَوْحٰۤى اِلَيْكَ رَبُّكَ مِنَ الْحِكْمَةِ ۗ وَلَا تَجْعَلْ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتُلْقٰى فِيْ جَهَنَّمَ مَلُوْمًا مَّدْحُوْرًا
“Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepadamu (Muhammad). Dan janganlah engkau mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, nanti engkau dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela dan dijauhkan (dari rahmat Allah).” (Q.S. Al-Isra: 39).
Allah menegaskan kembali bahwa manusia yang mencari tuhan semu, akan tercela. Allah akan menghinakan di tempat yang paling hina, yakni neraka.
Surabaya, 14 April 2023