Dubes Hajriyanto: Indonesia harus berperan mencegah perang kawasan jika Israel terus memperluas zona perang

Dubes Hajriyanto: Indonesia harus berperan mencegah perang kawasan jika Israel terus memperluas zona perang

Duta Besar LBBP RI untuk Lebanon Hajriyanto Thohari dalam diskusi Gelora Talks bertajuk '1 Tahun Perang Palestina & Matinya Nurani Dunia', Rabu (02/10/2024) sore.

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Lebanon, Hajriyanto Thohari berharap agar Indonesia berperan agar bisa mencegah terjadinya perang kawasan atau regional di Timur Tengah apabila Israel terus memperluas zona perang.

Sebab, Israel pada prinsipnya tidak akan berhenti menyerang Lebanon sampai Hizbullah bisa dihancurkan, seperti halnya Hamas di Gaza, Palestina.

“Tidak hanya Iran, di Lebanon ada banyak negara yang punya proxy-nya. Di situ ada Amerika, Prancis, Iran, dan Arab. Saya berharap Indonesia membuat seruan agar kekuatan besar bisa mengerem diri supaya tidak terjadi perang regional,” kata Hajriyanto.

Keberadaan pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) yang didukung 43 negara, termasuk Indonesia sejak 2006 lalu,  yang didukung sekitar 11.500 pasukan perlu diefektifkan untuk mencegah perang regional tersebut.

“Selama ini Hizbullah kalau menyerang Israel hanya sekedar simbolik saja, tapi kalau agresi Israel ke Lebanon seperti ke Gaza, perang besar pasti terjadi. Kehadiran  peacekeeping di Lebanon itu dalam rangka memisahkan Hizbullah dan Israel. Peacekeeping harus diefektifkan mencegah perang regional,” ujarnya.

Mantan Wakil Ketua MPR ini menegaskan, bahwa Israel tidak takut dengan kekuatan militer negara-negara arab, bahkan pesawat tempurnya sering berlalu-lalang dan rudalnya berseliweran, dibiarkan saja.

“Negara-negara arab itu tidak punya sistem pertahanan anti roket, sehingga pesawat Israel bisa terbang rendah berjoget-joget dan menari nari dari Lebanon hingga Damaskus, Suriah. Negara-negara arab itu, seperti tidak berdaya,” ujarnya.

Cara efektif untuk menekan Israel itu, lanjut Hajriyanto, dengan menggalang solidaritas dan aksi demontrasi di negara-negara barat. Hal ini membuat dukungan barat kepada Israel dan Netanyahu rontok.

“Jadi yang paling ditakut Israel dan Netanyahu itu, demo-demo di negara-negara Eropa dan Amerika. Sehingga dukungan barat dan legitimasi terhadap mereka langsung rontok seperti beberapa waktu lalu. Kalau demo di negara arab dan Islam tidak berdampak sama sekali,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment