Uang Kripto, dunia baru tanpa bank

Suaramuslim.net – Hadirnya People Money yang kita kenal sebagai Bitcoin menandai awal dari revolusi keuangan global. Bitcoin, sebagai bentuk Uang Kripto pertama, tidak hanya mengubah cara kita bertransaksi, tetapi juga perlahan menggeser peran bank sebagai pusat keuangan.

Dengan sistem desentralisasi yang transparan dan bebas dari kontrol pemerintah atau bank sentral, Bitcoin memperkenalkan dunia pada konsep keuangan tanpa bank. Lembaga produsen riba yang selama ini kita kenal sebagai bank mulai kehilangan relevansinya.

Paparan ini akan membahas skenario bagaimana bank perlahan menghilang karena dominasi uang kripto. Nanti Insyaa Allah saya akan buatkan catatan berikutnya, di mana kita akan masuk lebih dalam ke uang kripto berbasis aset seperti emas, perak, dan tanah yang dikenal sebagai Token.

Bank akan segera jadi sejarah?

Dulu, kita diajari satu hal yang sama: kalau punya uang, simpan di bank. Kalau butuh uang, pinjam di bank. Kalau mau transfer, ya lewat bank. Pokoknya, apa pun soal uang, bank adalah pusatnya.

Tapi sekarang? Dunia sedang berubah cepat. Mungkin, tanpa kita sadari, bank pelan-pelan mulai kehilangan peranannya.

Apa itu uang kripto?

Pernah dengar soal Bitcoin? Atau Ethereum? Nah, itu namanya uang kripto. Bedanya dengan uang biasa? Banyak.

• Uang kripto tidak dicetak oleh bank atau pemerintah.

• Tidak disimpan di bank.

• Transaksinya tidak lewat bank.

Lalu lewat mana? Lewat sistem yang namanya blockchain, semacam buku besar digital yang disimpan di jutaan komputer di seluruh dunia. Semua catatan transaksi tercatat di situ, dan semua orang bisa melihatnya. Tidak bisa dihapus. Tidak bisa dimanipulasi. Aman. Transparan.

Beli rumah pakai Bitcoin? Bisa!

Kalau dulu kita mau beli rumah, kita harus ke bank. Bawa banyak dokumen. Tunggu proses panjang. Dapat bunga pula. Tapi sekarang? Ada perusahaan fintech bernama Milo di Amerika. Mereka kasih kredit rumah pakai Bitcoin atau Ethereum sebagai jaminan.

Tidak perlu cek riwayat kredit.

Tidak perlu uang muka.

Tidak perlu ribet.

Cukup tunjukkan bahwa Anda punya kripto. Rumah bisa langsung Anda cicil. Dan yang menarik, kripto Anda tidak dijual. Tetap jadi milik Anda, hanya saja disimpan sebagai jaminan.

Kalau begitu, buat apa lagi ada bank?

Nah, ini pertanyaannya.

Kalau kita bisa simpan uang sendiri di dompet kripto,

Kalau kita bisa pinjam uang dengan jaminan kripto tanpa bank,

Kalau catatan transaksi semua sudah ada di blockchain,

Bank jadi buat apa?

Selama ini, bank adalah perantara. Tempat kita menitipkan uang. Tapi sekarang? Kita bisa jadi bank untuk diri kita sendiri.

Risikonya ada? Pasti.

Tapi bukan berarti ini tanpa risiko. Harga Bitcoin bisa naik-turun drastis. Kalau tiba-tiba harga turun, Anda mungkin harus tambah jaminan. Dan kalau Anda tidak paham cara kerja kripto, bisa-bisa malah rugi, oleh karenanya kita perlu solusi kripto berupa token yang nilainya tidak naik turun tapi berstandar aset, nantikan catatan saya berikutnya.

Tapi dunia memang sedang bergerak ke arah sana. Bank besar seperti JP Morgan, Bank of America, bahkan sudah mulai melirik kripto. Mereka tahu, kalau tidak ikut berubah, mereka bisa tertinggal.

Uang ada di tangan kita

Kita hidup di zaman yang serba cepat. Teknologi terus berubah, dan cara kita memandang uang juga ikut berubah.

Dulu, kita bergantung pada bank. Sekarang, kita bisa mengelola uang sendiri.

Dulu, uang itu kertas yang disimpan di rekening. Sekarang, uang itu Bitcoin atau aset digital yang kita pegang sendiri.

Memang butuh waktu untuk terbiasa. Tapi satu hal pasti: masa depan ada di tangan kita. Siapa yang cepat belajar, dia yang akan menguasai masa depan.

Selamat datang di dunia baru, dunia tanpa bank!

Agus M Maksum
Praktisi IT

Opini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan, dapat memberikan hak jawabnya. Redaksi Suara Muslim akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.