Jemaah tertua kloter 10 asal Gresik, berangkat haji hasil memijat 50 tahun

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Di usianya yang tidak lagi muda, Supinah Rusmini (91) merasa bersyukur dan penuh haru karena dapat melaksanakan kewajiban sebagai muslim, menunaikan Rukun Islam kelima.

Supinah yang sehari-hari bekerja sebagai tukang pijat bayi dan anak-anak ini, tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 10 yang telah berangkat ke tanah suci pada Ahad (04/05/2025) malam.

Berangkat haji di usianya yang sudah menginjak 91 tahun, Supinah menjadi jemaah tertua di  kloter 10. Ia berangkat ke tanah suci didampingi anak keenamnya, M. Ghufron.

“Insya Allah, Ibu kondisinya sehat-sehat dan stabil. Kalau berbicara dengan beliau harus didekatkan ke telinga beliau karena pendengarannya sudah menurun.  Ibu juga ada darah tinggi yang perlu kami waspadai,” tutur Ghufron.

Ghufron menuturkan ibunya mendaftar haji pada 2019 bersama dengan kakak perempuannya.

Qadarullah, kakak meninggal karena Covid, Ibu yang meminta saya untuk menemani beliau menggantikan kakak,” terangnya.

Ia bersyukur ibunya dapat berangkat lebih awal dari estimasi keberangkatan asalnya yakni sekitar tahun 2030.

“Alhamdulillah saya dan ibu dapat berangkat berangkat lebih awal dengan prioritas lansia,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ghufron menuturkan ibunya telah menjadi tukang pijat bayi selama lebih dari lima puluh tahun. Ia mengawali profesinya sebagai dukun bayi yang membantu proses kelahiran ibu-ibu di desanya.

Di usianya yang sudah mendekati satu abad, Mbah Supinah masih bisa memijat anak-anak hingga lima orang per hari.

“Pijat anak-anak kan tidak lama, paling sekitar 10 menit sudah selesai,”  terangnya.

Lebih lanjut Ghufron menjelaskan ibunya menabung sedikit demi sedikit selama 20 tahun terakhir. Setelah terkumpul sebesar 25 juta, dengan dibantu anak-anaknya, Mbah Supinah mendaftar haji.

“Sejak muda, saya sudah ingin sekali mendaftar haji. Namun, apa daya, anak-anak saya saat itu ada sembilan orang. Masih memerlukan banyak biaya. Alhamdulillah sekarang anak-anak sudah mandiri semua, saya bisa daftar dan berangkat haji,” terang Mbah Supinah dengan lirih.

Ia berkeyakinan jika memiliki keinginan, apapun itu keinginannya mintalah kepada Allah SWT.

“Jangan takut apalagi ragu. Mintalah kepada Gusti Allah, tidak ada menghalanginya,” ujarnya.

Pewarta: Mutia Arifin
Editor: Muhammad Nashir

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.