Sehat, halal, thoyib dalam menu MBG sebuah pilihan cerdas

Suaramuslim.net – Sebuah target terbesar sepanjang sejarah adalah pemerintah memberi asupan makanan untuk delapan juta anak Indonesia. Program tersebut dikemas dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Saya lebih memilih istilah Makan Bergizi Berkah (MBB). Memilih kata berkah sebagai doa. Semua memberi doa agar asupan makanan memberi keberkahan hidup anak Indonesia.

Doa ini juga ikhtiar agar terhindar dari kasus keracunan. Ini hanya pilihan kata. Semoga pilihan tersebut menghadirkan kekuatan Ilahi Rabbi. Selanjut dalam tulisan sederhana ini saya menggunakan istilah MBB (Makan Bergizi Berkah).

Program Makan Bergizi Berkah (MBB) telah dirasakan oleh jutaan anak Indonesia. Apakah akan mampu membawa untuk perbaikan kualitas sumber daya manusia Indonesia?

Pertanyaan ini perlu disampaikan terus menerus oleh semua pihak. Mengapa? Karena telah mengambil anggaran APBN triliunan rupiah dan melibatkan masyarakat menjadi mitra.

Yang saya pahami bahwa MBB bertujuan untuk menyediakan asupan makanan yang sehat, aman, halal dan thayyib. Program dapat merata untuk seluruh anak Indonesia. Tentu semua pihak menyambut dengan memberi masukan untuk perbaikan gizi anak Indonesia. Semua kritik untuk membangun tata kelola dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar efektif.

Rekan-rekan Kasatpel SPPG yang mengemban amanah menjadi pilar utama dalam memadukan gizi seimbang, keamanan pangan, dan kehalalan. Mereka yang berperan meramu sajian setiap hari.

Badan Gizi Nasional (BGN) telah memberi amanah yang sangat luas untuk membuat kreasi menu. Standar utama adalah gizi seimbang, keamanan pangan, dan kehalalan. Mereka wajib menghadirkan asupan makanan yang sehat, aman, halal, dan halal thayyib. Ini tugas berita dan banyak tantangan saat di lapangan.

Salah satu tantangan terberat adalah sikap, perilaku para mitra BGN yang belum memiliki visi dan misi perjuangan, pelayanan dan pengkhidmatan.

Masih banyak mitra BGN mengedepankan bisnisnya. Program MBB dijadikan proyek komersial. Berbagai kasus, banyak mitra belum memberi kekuasaan dan keluasan Kasatpel SPPG membelanjakan dana sepuluh ribu utuh untuk bahan asupan yang akan disajikan di MBB. Ada ada mitra melakukan berbagai modus mengurangi sehingga ada sajian menu MBB sangat minim.

Peran penting dan strategi Kasatpel SPPG adalah kerja sama yang baik dengan ahli gizi agar semua asupan MBB mengacu pada pedoman gizi seimbang. Memenuhi kebutuhan karbohidrat dan protein.

Tentu hal ini untuk menyesuai dengan kebutuhan energi anak. Mereka wajib mampu mengatur variasi hidangan, dan memantau kondisi gizi penerima program. Mereka juga wajib memilih bahan baku (ayam, daging, ikan, sayur, buah, dan susu) yang terbaik yaitu mengutamakan halal dan thayib.

Di SPPG Khusus Pesantren Kedungwaru Tulungagung Jawa Timur sudah menjalankan amanah ini sejak 6 Januari 2025. Perjalanan sepuluh bulan dapat dijadikan bahan evaluasi. Apa saja yang harus diperbaiki agar asupan makanan dari dapur sehat SPPG tidak menimbulkan dampak negatif. Perut mual, kepala pusing, alergi dan muntah-muntah.

Pertama, tim relawan dapur SPPG wajib menjalankan amanah dengan niat ibadah agar tumbuh kinerja satu tekad, satu visi, satu misi dan satu jiwa. Berkhidmat di dapur SPPG merupakan ibadah melayani gizi anak Indonesia. Ini perjuangan yang mulia.

Kedua, dapur SPPG wajib mengikuti dan menerapkan SOP yang telah ditetapkan oleh BGN. BGN telah menetapkan standart yang terbaik.

Ketiga, menyertakan doa di semua proses dapur SPPG. Saat bahan baku diterima, maka relawan yang menerima memberi doa agar bahan baku menjadi manfaat tidak menjadi mudharat. Demikian juga saat pengolahan, pemorsian dan distribusi.

Keempat, menjalin kerja sama yang baik dengan pihak sekolah penerima manfaat. Salah satu kerja samanya adalah menempatkan makanan MBB yang baru datang di tempat khusus yang tidak dapat diakses sembarang orang. Apalagi orang luar yang tidak dikenal.

Kelima, menjalin kerja sama dengan dinas kesehatan, puskesmas dan BPOM untuk memberi pengawas serta pembinaan. Kasatpel SPPG perlu meminta pihak dinas kesehatan dan BPOM untuk mengaudit secara rutin dan berkala. Asupan makanan dari SPPG perlu diuji laboratorium BPOM agar ada jaminan keamanan pangan.

Keenam, ahli gizi yang kreatif dan sering melakukan penyuluhan ke penerima manfaat. Selalu menciptakan asupan makanan MBB yang variasi dan sesuai selera lidah murid milenial agar diterima dan sekaligus menghindari kebosanan murid dalam mengonsumsi.

Murid akan bosan jika mengkonsumsi makanan yang sama setiap hari. Variasi makanan tetap  memastikan gizi seimbang dan tercukupi. Sehingga tidak sekadar makan kenyang, melainkan makan halal, sehat dan bergizi.

Kasatpel SPPG mengambil peran sentra untuk menata dan mengkoordinasi sehingga dapur sehat SPPG guyub rukun. Mampu menghasilkan asupan makanan yang berkah dan berkualitas.

Imam Mawardi Ridlwan
Dewan Pembina Yayasan Bhakti Relawan Advokat Pejuang Islam

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.