Majelis Taklim Ash-Shofaa gandeng KIBLAT Griya Al-Qur’an hadirkan kajian inspiratif bersama Ustadz M. Aftoni Adytama Zahro

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Suasana penuh kehangatan terasa di Auditorium Lantai 5 Kompleks Lembaga Pendidikan Islam (LPI) At-Taqwa Surabaya, Rabu (12/11/2025). Majelis Taklim Ash-Shofaa yang beranggotakan para ibu wali murid komite sekolah kembali menggelar kajian rutin bulanan yang selalu dinanti para pesertanya.

Dalam kesempatan kali ini, Majelis Ash-Shofaa berkolaborasi dengan Griya Al-Qur’an melalui program layanan KIBLAT (Kajian Islam untuk Talenta Hebat), menghadirkan narasumber terkemuka Ustadz M. Aftoni Adytama Zahro, S.Psi., M.Kom.I, pengasuh Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al Qodr Sidoarjo.

Mengusung tema “Ilmu itu ringan, beban pikiran yang berat”, kajian berlangsung sejak pukul 08.30 hingga 10.30 WIB dengan antusiasme tinggi. Gaya penyampaian Ustadz Aftoni yang ringan, komunikatif, dan diselingi humor membuat suasana kajian hidup dan menyenangkan. Para jamaah tampak khidmat menyimak pesan-pesan penuh hikmah yang disampaikan.

Dalam pemaparannya, Ustadz Aftoni mengingatkan bahwa ilmu adalah kebutuhan utama manusia, sebagaimana manusia membutuhkan makan dan minum untuk hidup.

“Kita hidup butuh ilmu, karena ia adalah wasilah menuju surga,” ujarnya.

Ia juga menyinggung firman Allah dalam Q.S. Al-Qamar yang diulang empat kali, sebagai penegasan (ta’kid) bahwa Al-Qur’an telah dimudahkan untuk dipelajari, namun hanya bagi mereka yang mau mengambil pelajaran (fahal min muddakir).

Ia berpesan agar umat Islam memperbanyak kajian yang berisi tholabul ‘ilmi, bukan yang penuh drama semata, seraya menambahkan dengan canda khasnya yang membuat jamaah tersenyum.

Lebih lanjut, Ustadz Aftoni mengingatkan bahwa ilmu adalah cahaya (nur), dan cahaya tidak akan masuk jika tertutup oleh hijab dosa yang tidak disadari. Kadangkala seseorang merasa menjadi korban keadaan, bertanya “apa dosaku, Ya Allah?” Tanpa menyadari bahwa banyak kesalahan dan kelalaian yang justru berasal dari dirinya sendiri.

Ia juga menyampaikan kisah inspiratif tentang seorang pemuda yang merasa berdosa namun tidak merasa mendapat hukuman dari Allah. Ketika ia mengadu kepada Imam Hasan Al-Bashri, sang Imam menjawab, “Justru kamu sedang dalam hukuman yang berat, karena Allah telah mencabut kelezatan dalam bermunajat dan kenikmatan berzikir kepada-Nya.”

Rasulullah SAW pun pernah memperingatkan bahwa mayoritas penghuni neraka adalah kaum wanita yang sedikit bersyukur kepada suaminya dan gemar berbicara sia-sia (gibah). Karena itu, Ustadz Aftoni mengajak jamaah untuk menjaga lisan dan memperbanyak rasa syukur dalam kehidupan rumah tangga.

Menjawab pertanyaan jamaah tentang bagaimana agar hati tetap survive, tenang, dan ringan dalam menjalani hidup, Ustadz Aftoni menutup kajian dengan mengutip sebuah hadis:

“Barang siapa yang bangun pagi dan hanya memikirkan urusan dunia, maka ia akan ditimpa empat penyakit: kebingungan yang tiada putus, kesibukan yang tak berujung, kebutuhan yang tak pernah terpenuhi, dan khayalan yang tak terwujud.”

Empat penyakit itu, lanjutnya, menjadi cermin agar seorang muslim menata kembali orientasi hidupnya; bukan hanya untuk dunia, melainkan juga untuk akhirat.

Kajian ini tidak hanya memberikan pencerahan keilmuan, tetapi juga menjadi momen silaturrahim dan penguatan spiritual di antara para ibu-ibu Majelis Taklim Ash-Shofaa. Melalui kolaborasi dengan KIBLAT Griya Al-Qur’an, kegiatan seperti ini diharapkan dapat terus menghadirkan kajian yang bermutu, menguatkan semangat belajar agama, dan menumbuhkan kecintaan kepada Al-Qur’an.

Yuk, hadirkan suasana kajian yang inspiratif di lingkungan kerja Anda!

Melalui layanan KIBLAT – Kajian Islam untuk Talenta Hebat, Griya Al-Qur’an siap menjadi mitra terpercaya bagi perusahaan, lembaga, dan komunitas untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan. Mulai dari kajian rutin, khutbah, pelatihan ibadah, hingga program spiritual perusahaan yang membangun karakter dan ketenangan batin bagi seluruh talenta di tempat kerja. Narahubung 085732160050 (Rosi)

Karena membangun insan unggul dimulai dari cahaya ilmu dan keteduhan iman.

Editor: Muhammad Nashir

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.