SURABAYA (suaramuslim.net) – Sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Bambu Runcing Surabaya, Dewan Kesenian Surabaya, Komunitas Punk dan elemen lain menyelenggarakan shalat Jum’at di reruntuhan Masjid As-Sakinah Balai Pemuda Surabaya pada Jum’at (10/11).
M. Isa Anshori, salah satu inisiator shalat Jum’at yang dihadiri lebih dari 60 jama’ah tersebut menyatakan shalat Jum’at diselenggarakan untuk mempertahankan syiar Islam di Masjid As-Sakinah dan menolak perobohan masjid tersebut.
“Shalat Jum’at kita hari ini bagian dari mempertahankan syiar masjid dimana masjid betul-betul didirikan sebagai bangunan masjid bukan yang lain, dan akan kita selenggarakan tiap Jum’at” kata Isa.
Sementara terkait akan dipindahkannya masjid ke dalam gedung DPRD 8 lantai yang akan segera dibangun, Isa menyebut DPRD baru mengatakan akan memindah masjid setelah ada desakan dari masyarakat.
“Disebut masjid akan dipindah itu kan setelah ada desakan masyarakat, dan sebelumnya perobohan dan pemindahan masjid sama sekali tidak mengajak masyarakat untuk bermusyawarah” jelas Isa.
Bertindak sebagai khotib dalam shalat Jum’at kali ini adalah KH. Barata dari Banyuwangi. Ia menyampaikan pentingnya umat Islam untuk keras terhadap orang kafir dan lemah lembut kepada sesama muslim.
“Yang terjadi dengan perobohan masjid ini justru sebaliknya, mereka yang mengaku muslim malah keras kepada sesama muslim dengan merobohkan masjid tanpa musyawarah, dimana keimanan mereka?” kata Khatib.
Dalam shalat Jum’at di reruntuhan Masjid As-Sakinah, dibacakan juga qunut nazilah pada rakaat akhir.
Reporter: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir