SURABAYA (Suaramuslim.net) – Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan mengirimkan 10.000 ton beras ke Palestina menggunakan Kapal Kemanusiaan yang akan diberangkatkan pada 21 Februari 2018 melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap Jawa Timur Ponco Sri Ariyanto dalam konferensi pers pemberangkatan Kapal Kemanusiaan ke Palestina hari ini, Selasa (30/1) menjelaskan latar belakang dari pemberangkatan 10.000 ton beras adalah saat ini perhatian dunia sedang tertuju ke Palestina karena klaim sepihak Donald Trump menjadikan Yerusalem ibukota Israel.
“Ketika semua perhatian tertuju untuk Palestina, maka saatnya kita buktikan dengan memberikan bantuan nyata untuk Palestina, dan kebutuhan pokok dan pangan saat ini mendesak dibutuhkan oleh rakyat Palestina, 80% dari 2 juta jiwa hidup dalam kesulitan ekonomi, hidup mereka sangat terbatas dan mengandalkan bantuan dari luar” kata Ponco.
Selain momen kedzaliman Amerika Serikat dan Israel yang mengklaim Yerusalem sebagai ibukota Israel, Ponco menyebut saat ini di Indonesia sedang memasuki masa panen beras.
“Beras yang akan dikirim berasal dari petani lokal binaan kami di Blora, Ngawi, Bojonegoro dan sekitarnya, kami memiliki petani binaan disana, dan saat ini sudah memasuki masa panen, mereka (para petani) sangat bangga dan antusias beras hasil panennya akan dikirim ke Palestina” ujar Ponco.
Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur KH Abdusshomad Buchori yang hadir dalam konferensi pers mengapresiasi dan mendukung penuh langkah ACT yang akan mengirimkan 10.000 ton beras untuk Palestina.
“Perjuangan ACT sangat riil membantu rakyat Palestina, maka harus sepenuhnya kita bantu, karena umat Islam harus memikirkan nasib umat Islam yang lain” kata KH Abdusshomad Buchori.
Reporter: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir