Suaramuslim.net – Membaca Al Quran termasuk amalan yang mulia. Pahala besar diberikan kepada pembacanya. Ketenangan hati pun bisa didapat. Namun membaca Al Quran tidak sekadar baca saja. Ada adab-adab yang membuat kita bisa sopan kepada Al Quran itu sendiri.
Hati jernih
Hati merupakan sumber kehidupan ibadah seorang hamba. Saat beribadah atau berinteraksi dengan Allah subhanahu wa ta’ala kemudian hati sedang kosong atau lalai, maka seperti tidak ada gunanya beribadah. Tentu kepada siapa dia sedang beribadah, jika hati dalam keadaan lalai tersebut.
Adanya Allah dalam setiap bacaan. Huruf per huruf. Kata per kata. Sehingga tujuan untuk menjernihkan hati dan menenangkan hati bisa kesampaian. Tujuan membaca Al Quran adalah ketenangan dan kejernihan hati. Jika belum mampu kondisi tersebut, tentu koreksi diri begitu diperlukan. Tidak bisa berdiri sendiri.
Oleh sebab itu, menjaga hati dari kotoran-kotoran hati sejak dini dilakukan. Supaya Al Quran bisa memberikan pengaruh kepada pembacanya. Baik berupa petunjuk untuk melakukan kebaikan maupun ketenangan itu sendiri.
Khusyuk
Khusyuk secara bahasa ada tiga kata. Al inkifaadh (merendah), adz dzul (tunduk) dan as sukun (tenang). Orang yang khusyuk bisa menundukkan pandangan mata, merendahkan hawa nafsu dan menenangkan hati. Ketiga nama tadi tentu mirip. Hati yang tenang bisa juga hati yang tunduk.
Ada pun secara terminologi, seseorang yang mampu merasakan kehadiran Allah subhanahu wa ta’ala begitu dekat dengan dirinya. Hati serta jiwanya merasa tenang dan damai. Konsentrasi penuh dari awal hingga akhir.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ”Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka (selalu) berdoa kepada Kami dengan berharap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ (dalam beribadah).” (QS Al Anbiya: 90)
Termasuk sifat yang mulia orang-orang yang khusyuk. Disebut-sebut oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam QS Al Ahzaab: 35;
”Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatan, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatan, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Membaca Al Quran dengan khusyuk setara dengan mereka yang bersedekah banyak nan ikhlas. Pada ayat di atas terdapat penyebutan dengan wawu athaf yang menunjukkan kesetaraan. Meski bukan berarti jika keadaan mendesak seperti masjid butuh dana untuk pembangunan terus ditutup dengan bacaan Al Quran. Tentu tidak. Amalan juga tergantung kondisi yang menyertainya.
Tiap huruf dalam Al Quran bisa bernilai nasihat. Bisa dikatakan seakan-akan Allah subhanahu wa ta’ala sedang memberikan nasihat kepada yang khusyuk dan penuh penghayatan dalam pembacaannya. Dan nasihat itu masuk ke relung-relung hati. Menancap begitu dalam.
Mulut bersih dan harum
Membaca Al Quran modal utama adalah mulut yang mengeluarkan suara. Baik lirih maupun keras. Untuk menghormati Al Quran (meski tidak wajib) menjaga mulut bersih dan harum. Habis makan bisa dengan bersiwak atau sikat gigi.
Bersiwak adalah satu di antara cara untuk membersihkan mulut dan gigi. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bersiwak membuat mulut bersih dan mendatangkan rida Allah.” (HR An Nasai dan Ahmad).
Di hadis yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Sesungguhnya jika seorang hamba bersiwak, kemudian melakukan salat, maka ada seorang malaikat yang berdiri di belakangnya untuk mendengarkan bacaannya. Malaikat itu akan mendekat kepadanya hingga meletakkan mulutnya pada mulut orang tersebut. Dan tidaklah keluar dari mulut orang tersebut berupa bacaan Al Quran kecuali akan masuk ke dalam perut malaikat, maka bersihkanlah mulut kalian bila hendak membaca Al Quran.” (HR Al Bazzar dengan sanad hasan).