Adab Membaca Al Quran

Adab Membaca Al Quran

Ilustrasi seseorang membaca Al Quran (Ils: Novitasari)
Ilustrasi seseorang membaca Al Quran (Ils: Novitasari)

Keadaan suci

Suci atau sudah berwudhu. Kondisi badan yang sama seperti salat. Untuk menghargai Al Quran itu sendiri. Namun bukan berarti jika tidak berwudhu tidak menghargai Al Quran. Tetap doperbolehkan membacanya. Sebagaimana perempuan haid yang tetap membaca Al Quran.

Membaca Al Quran termasuk amalan yang mulia. Pahala besar diberikan kepada pembacanya. Ketenangan hati pun bisa didapat. Namun, membaca Al Quran tidaklah sekadar membaca saja. Ada adab-adab yang membuat kita memperlakukan Al Quran itu dengan mulia.

Tempat bersih

Tempat bersih ini bisa di kamar, teras atau masjid. Namun, sebaik-baik tempat adalah masjid. Seluruh ibadah terpusat kesana, termasuk membaca Al Quran.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Bagian negeri yang paling Allah cintai adalah masjid-masjidnya dan bagian negeri yang paling Allah benci adalah pasar-pasarnya.” (HR Muslim). Masjid adalah tempat yang Allah subhanahu wa ta’ala sukai daripada tempat yang lain. Membaca Al Quran di masjid. juga termasuk menggabungkan dua kemuliaan.

Membaca Al Quran di masjid termasuk memakmurkan masjid. Membuat aktivitas semakin hidup. Dan oleh Allah dijanjikan dimasukkan dalam golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

”Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS At Taubah: 18)

Kiblat

Di dalam surat Al Baqarah: 144 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, ”Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kami ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.”

Betapa Rasulullah menginginkan kiblat itu dirubah dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram, sehingga beliau sering berdoa. Beliau tahu keutamaan Kakbah dan tanah tersebut. Setiap ibadah selalu dianjurkan untuk ke arah tersebut.

Membaca Al Quran menghadap kiblat merupakan sunnah. Sehingga seperti salat untuk menghadap ke Kakbah. Mengarah pada arah yang mulia.

Halaman Selanjutnya …

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment