Al Quran Bicara tentang Hujan

Al Quran Bicara tentang Hujan

Suaramuslim.net – Puji syukur kepada Allah, beberapa kota telah diguyur hujan, meskipun hanya hujan gerimis. Sementara di kota dan desa-desa lainnya dilanda kekeringan. Dalam artikel ini, akan diulas tentang hujan, yang merupakan bagian dari kuasa Allah subhanahu wa ta’ala.

Cukup banyak ayat dalam Al Quran yang bicara tentang fenomena turunnya hujan. “Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.” (Surah Ar-Rad: 12)

Biasanya setelah mendung, lanjut ke proses diturunkannya air hujan. “Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.” (Surah al-Qamar: 11)

Sewaktu menurunkan hujan, pastinya Allah Maha Adil. Dimana pun manusia berada, akan mendapat gilirannya. “Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).” (Surah al-furqan: 50).

Selain itu keberadaan hujan juga mempunyai beberapa fungsi atau kegunaan. Satu, hujan berfungsi sebagai rahmat. Hal ini dibuktikan dalam firman Allah, ”Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu…” (Surah Al A’raf: 57).

Dalam ayat lain, “Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya” (Surah Asy-Syuura: 28).

Dua, hujan berfungsi menumbuhkan pohon dan tanaman, “Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (Surah Qaf: 9).

Tiga, hujan bisa dipakai sebagai alat bersuci. Karena ia termasuk jenis air yang bersih. “Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih.” (Surah Al Furqan: 48).

Empat, ternyata keberadaan hujan bisa berguna untuk menghilangkan gangguan dari syaitan, “…dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan…” (Surah Al Anfal: 11)

Lima, hujan berfungsi sebagai sumber air bagi manusia dan binatang. “Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak,” (Surah Al Furqan: 49)

Enam, hujan berfungsi menghidupkan sebuah negeri yang mati (baca: alamnya kering kerontang), “Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati.” (Surah Az-Zukhruf: 11).

Terakhir, sebelum mengakhiri artikel ini. Diturunkannya hujan juga berfungsi sebagai azab bagi kaum yang ingkar terhadap ajaran nabi. Seperti yang menimpa kaum Nabi Nuh dan kaum Nabi Hud ‘alaihissalam (Kaum Aad). “Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim.” (Surah Hud: 44).

Cukuplah hujan ini sebagai rahmat, bukan azab bagi kita. Wallahu’allam.

Kontributor: Fadh Ahmad Arifan*

Editor: Oki Aryono

*Penulis adalah alumnus Fakultas Syariah UIN Malang

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment