Amnesty Internasional: Satu Juta Warga Uighur Ditahan Pemerintah Cina

Amnesty Internasional: Satu Juta Warga Uighur Ditahan Pemerintah Cina

Amnesty Internasional: Satu Juta Warga Uighur Ditahan Pemerintah Cina
Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid (Foto: Suaramuslim.net/Ali Hasibuan)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid menagtakan sebanyak satu juta warga Uighur dijebloskan ke dalam kamp-kamp khusus oleh pemerintah Tiongkok. Usman Hamid menilai kondisi ini sangat mengkhawatirkan lantaran jumlah seluruh warga Uighur hanya sekitar 22 juta.

“Mengkhawatirkan sekali karena dari laporan kami yang terbaru, bulan September akhir itu terjadi semacam penahanan massal terhadap warga muslim Uigur, sekitar satu juta orang,” katanya pada Kamis (20/12) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

“Jadi ketika ditangkap 11 juta berarti 10 persennya. Bayangkan dari sebuah wilayah yang ditangkap 10 persennya, itu satu hal yang sangat mengkhawatirkan,” tambahnya.

Pihaknya kata Hamid telah mewawancari sejumlah warga Uighur yang keluarganya dijebloskan ke kamp-kamp khusus. Dari pengakuan mereka, lanjut Hamid banyak warga Uighur yang ditangkap tidak diketahui keberadaannya hingga saat ini.

“Dan kami mewawancari sekitar seratus orang dari keluarga yang ayahnya atau suaminya ikut di dalam tahanan massal tersebut, bahkan banyak yang di antara mereka hingga hari ini belum diketahui keberadaannya,” ujar Hamid.

PBB sendiri menurut Hamid telah membahas kondisi Uighur dalam pertemuan-pertemuan resminya. Namun, hal itu belum begitu signifikan lantaran dominasi ekonomi dan politik tiongkok yang sangat kuat ke bebepa negara dan kawasan.

“Karena kekuatan ekonomi dan politik dari pemerintahn Cina itu sangat besar. Dewan Keamanan PBB saja dia punya hak veto, di berbagai kawasan pengaruh ekonominya juga begitu, di Indonesia juga begitu karena investasinya,” kata Hamid.

“Saya beri contoh bagaimana warga Uighur yang mencari suaka baik itu Turki, Kamboja, atau Vietnam, Laos dan Thailand itu dikembalikan lagi ke Cina. Banayak yang dipulangkan ke Cina itu mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dan bermartabat,” tandasnya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment