Anak Bandel, Boarding School Saja?

Anak Bandel, Boarding School Saja?

Anak Bandel, Boarding School Saja?

Suaramuslim.net – Hai Parents, pernahkah terpikir untuk memasukkan anak ke boarding school? Barangkali pernah mendengar cerita dari keluarga atau teman yang memasukkan anak ke sekolah asrama karena bermasalah dengan perilakunya? Benarkah pemikiran model begini? Ataukah hanya cara Ayah dan Bunda agar terhindar dari tanggung jawab mengasuh anak? Atau sudah tidak sanggup lagi menghadapi perilaku anak? Usia berapa, sih, idealnya anak masuk sekolah berasrama seperti itu?

Citra pondok dan asrama sebagai bengkel anak nakal, bandel dan sulit diatur masih melekat sampai sekarang dibenak para orang tua. Orang tua yang merasa tidak sanggup mendidik anak beranggapan bahwa jika anaknya dimasukkan ke asrama, maka akan sering diajarkan ilmu agama dan berharap perilakunya yang dulu nakal, bandel dan sulit diatur berubah menjadi lebih baik.

 Apa sih, boarding school itu?

Boarding school adalah sekolah dimana semua siswa tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan guru. Dikatakan begitu karena sekolah model ini memiliki asrama/pondok sebagai tempat menginap para siswa atau santri.

Sekolah asrama memiliki peraturan yang lebih banyak dan ketat daripada sekolah reguler/umum. Kurikulum yang diterapkan pun beragam. Ada yang dengan basis pendidikan agama dan pendidikan umum serta ada pula yang dengan corak militer.

Perlukah memasukkan anak ke boarding school?

Diatas adalah bentuk pertanyaan mendasar bagi orang tua saat memilihkan sekolah. Mau memasukkan anak ke boarding school atau sekolah reguler. Banyak orang tua yang merasa ragu, karena berpisah dengan anak untuk waktu yang lama. Sehingga waktu kebersamaan dengan anak menjadi terbatas. Tak sedikit juga yang galau lantaran tidak percaya diri mengasuh anak yang bermasalah dengan perilakunya. Sebelum memasukkan anak ke boarding school, orang tua arus benar-benar memperhatikan tujuan utama anak di masukkan ke sekolah tersebut.

Hindari memasukkan anak ke boarding school karena hal-hal berikut ini:

  1. Tidak percaya diri dalam mengasuh anak

Sekolah untuk menjadi orang tua yang baik memang tidak ada. Oleh karena itu, banyak sekali hal yang harus dikerjakan jika menyangkut soal parenting. Karena menjadi orang tua yang baik tidak mudah, namun jangan sampai keharusan belajar ilmu parenting membebani diri kita.

Tanamkan rasa percaya diri di dalam hati, bahwa Ayah dan Bunda memang sanggup mendidik anak. Seperti kata Ki Hajar Dewantara “setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah”. Hal ini juga berarti orang tua merupakan guru dan sekolah pertama anak-anak kita

  1. Orang tua dalam proses talak

Alasan utama memasukkan anak ke boarding school karena orang tua dalam proses talak sungguh sangat tidak bijak. Talak adalah proses yang dilalui oleh orang dewasa dan tidak sepatutnya berimbas kepada anak-anak.

Salah peristiwa yang sangat menyedihkan bagi semua orang adalah talak, tidak terkecuali anak-anak. Mengetahui bahwa kedua orang tua akan berpisah saja sudah sangat menyedihkan. Apalagi jika ditambah harus masuk ke boarding school, dimana waktu bertemu dengan kedua orang tua sangat dibatasi.

  1. Menghindari tanggung jawab

Menjadi orang tua memang membawa konsekuensi yang sangat besar. Oleh karena itu, perlu untuk menyiapkan diri jauh-jauh hari, bahkan sebelum menikah. Persiapan mental sebelum menikah memang perlu. Karena tanggung jawab utama anak ada di tangan kita.

Memasukkan anak ke boarding school harus memiliki tujuan yang positif. Apa sajakah itu?

  1. Anak sudah tidak bisa diatur

Banyak motif yang berkembang di masyarakat yang berkaitan dengan alasan memasukkan anak ke boarding school. Misalnya, agar pengetahuan agamanya bagus, lebih disiplin, anak jadi mandiri, anak jadi tahan banting dan karena anak benar-benar sudah sangat sulit diatur. Bukan karena orang tua tidak percaya diri mengasuh anak, tapi karena adanya keterbatasan ilmu dan kemampuan. Sehingga orang tua benar-benar membutuhkan bantuan dari pihak lain untuk mengasuh anak. Boarding school bisa menjadi pilihan agar karakter anak menjadi lebih positif.

  1. Terhindar dari lingkungan pertemanan yang negatif

Salah satu hal yang membuat perilaku anak “bermasalah”, seperti kabur dari sekolah, mencuri, bolos sekolah, merokok dan minum-minuman adalah lingkungan pertemanan. Memasukkan anak ke boarding school merupakan salah satu pilihan yang tepat, karena boarding school memiliki aturan yang lebih ketat dan tegas daripada sekolah umum/reguler. Sehingga, diharapkan anak yang bersekolah disana menjadi lebih disiplin dan mandiri.

  1. Keinginan anak sendiri

Hasrat untuk masuk ke boarding school jika muncul dari anak akan menjadi hal yang berbeda bila dibandingkan hasrat dari keinginan orang tua. Namun sebagai Ayah dan Bunda yang bijak sebaiknya jangan langsung mengiyakan permintaan anak tersebut. Tanyakan dulu motif sebenarnya pada anak, sebenarnya aa ingin masuk ke boarding school. Jangan sampai anak hanya terbujuk oleh teman yang juga masuk ke boarding school atau anak ingin bebas dari pengawasan.

Jelaskan pada anak bagaimana boarding school secara detail. Termasuk peraturan-peraturan dan target ketat yang mengikat setiap siswanya. Tidak hanya sampai disitu, jika anak memiliki keinginan kuat bahkan setelah Ayah dan Bunda menjelaskan kepada anak, sebaiknya lihat dulu kesiapan umur mereka.

  1. Memperdalam ilmu

Tidak dapat dipungkiri bahwa boarding school merupakan tempat untuk menempa karakter yang tahan banting plus memperdalam ilmu agama bahkan bahasa. Boarding school banyak menghasilkan, cendekiawan, pemimpin militer maupun sipil yang tangguh.

Yang harus dilakukan orang tua saat memasukan anak ke boarding school

  1. Menjaga komunikasi dengan anak

Walaupun anak hanya boleh dihubungi dan dikunjungi pada saat tertentu. Ayah dan Bunda harus gunakan kesempatan itu sebaik mungkin. Jangan sampai anak merasa kehilangan perhatian orang tua saat di boarding school.

  1. Menjalin komunikasi dengan pihak sekolah

Boarding school biasanya memberikan nomor telepon guru dan pengasuh yang bertanggung jawab terhadap setiap siswa kepada orang tua. Jalin komunikasi yang baik kepada pengasuh ini. Pengasuh biasanya akan melaporkan tiap perkembangan siswa.

  1. Tetap bertanggung jawab

Ketika anak sudah berada di bawah pengawasan guru dan sekolah, orang tua tidak boleh lepas tanggung jawab. Tetap pantau anak melalui para pengasuh. Usahakan untuk selalu tahu isu-isu tertentu tentang anak. Misalnya, apa yang dilakukan pihak sekolah jika anak mengalami tindakan kekerasan.

  1. Perhatikan kejiwaan anak

Meskipun selalu mendapatkan informasi tentang perkembangan anak di sekolah, alangkah baiknya bertanya secara pribadi kepada anak. Apakah anak betah sekolah disana? Jangan sampai anak malah merasa tertekan berada di sekolah asrama. Selidiki apa saja yang mengganggu anak di sekolah tesebut. Konsultasikan dengan pihak keluarga dan sekolah. Jika memulangkan anak adalah langkah terbaik, maka hal tersebut adalah tindakan yang bijak.

Yang perlu orang tua cermati

  1. Pilihlah sekolah terbaik dan sesuai kebutuhan anak

Setiap orang tua tentunya ingin memberikan pendidikan terbaik bagi anaknya tidak terkecuali dalam memilih sekolah. Oleh karena itu, orang tua harus mencari dan memilihkan boarding school yang memiliki reputasi baik dan sudah teruji. Pelajari dahulu sistem pendidikan yang diterapkan disekolah tersebut.

  1. Diskusikan dengan anak

Menjelaskan kepada anak saat ingin memasukkan mereka ke boarding school. Katakan kepada mereka motif Ayah dan Bunda menyekolahkan anak di tempat tesebut.

  1. Bangun kepercayaan pada pihak sekolah

Saat orang tua sudah mantap menyekolahkan anak di sana maka patuhi tiap peraturan sekolah. Beberapa sekolah tidak mengizinkan siswanya bertemu dengan orang tua 60 hari tiap tahun ajaran baru. Hal ini dilakukan pihak sekolah agar anak tidak merasa rindu untuk pulang ke rumah setelah libur panjang. Jangan sampai melanggarnya karena anak sendiri yang akan mengalami hukuman dari pihak sekolah. Memasukkan anak di sekolah yang Ayah dan Bunda pilih adalah suatu keputusan yang penting. Butuh pemikiran dan pertimbangan yang matang. Motif dan tujuan yang positif sebaiknya mengikuti keputusan.

Usia berapa sih idealnya anak masuk asrama?

Jika ingin memasukkan anak ke boarding school, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya adalah faktor usia dan kesiapan karena faktor ini sangat krusial. Jangan pernah memasukkan anak ke asrama sebelum usianya 12 tahun.

Anak-anak di bawah usia 12 tahun adalah masa penajaman nilai-nila dasar kepada anak. Selain itu anak usia di bawah 12 tahun masih membutuhkan fondasi dari orang tua. Pada anak usia di bawah 12 tahun, gelombang otaknya harus dominan gelombang alpha. Mereka harus lebih banyak bermain, bergembira dan belajar dengan cara yang menyenangkan serta saling mendapat pelukan dari orang tua. Dan jangan sekali kali anak-anak dibawah usia 12 tahun dikirim ke boarding school. Bila melakukan ini, Ayah dan Bunda bisa menghancurkan masa depan mereka.

Niat baik dengan memasukkan anak sebelum usianya 12 tahun kemungkinan besar akan berdampak buruk bagi pertumbuhan anak itu di masa depan. Boleh jadi ia hebat saat ini, boleh jadi ia terlihat gembira saat ini. Tetapi di masa tua peluang menjadi trouble makernya sangatlah besar.

Saran saya jangan coba-coba mengirimkan anak anda ke boarding school sebelum usianya 12 tahun.

Kontributor: Jefri firmansyah, S.Psi*
Editor: Oki Aryono

*Staf pengajar di SD Al Hikmah Surabaya
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment