JAKARTA (Suaramuslim.net) – Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengajak partai politik hingga masyarakat untuk menjegal Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024. Sebab menurutnya, Gubernur DKI Jakarta itu selama ini hanya gemar memainkan isu populisme agama yang dapat membelah bangsa Indonesia.
Ajakan Antoni tak lepas dari hasil survei Indo Barometer yang menempatkan Anies sebagai salah satu calon presiden terkuat di antara kepala daerah lainnya.
“Saya ingin mengajak teman-teman partai, maupun masyarakat yang masih pro dengan nasionalisme kita, saya kira harus ada barisan nasional yang secara serius menghadang figur yang terfokus isu populisme ini,” kata Antoni dalam keterangan pers, Senin (24/2).
Ia mengatakan, salah satu ciri populisme agama itu adalah dengan membelah masyarakat dengan isu-isu yang sangat primordial.
Antoni pun menyinggung pidato perdana Anies usai dilantik sebagai gubernur yang mengangkat isu pribumi dan non-pribumi.
Tidak hanya karena mengedepankan isu populisme agama, Antoni juga menganggap Anies selama menakhodai ibu kota hanya bermain retorika tanpa bukti dan kerja nyata.
Karena itu, Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta ingin memberikan pendidikan politik sejak dini kepada seluruh warga Jakarta maupun Indonesia, bahwa Anies selama ini inkompeten sebagai gubernur.
“Hanya mengemukakan retorika tanpa kerja,” ucap Antoni.
Antoni menambahkan, hanya dengan kesadaran barisan nasional yang dapat mengantisipasi Anies menjadi capres. Ia berharap ada tokoh-tokoh nasionalis lain yang dapat menggantikan peran Joko Widodo di pucuk pemerintahan pada 2024-2029 mendatang.
Sejauh ini dia menyebut nama-nama lain yang dianggap punya kompentensi mengganti Jokowi sebagai presiden. Sebut saja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah.
“Tadi kan belum ada pengganti dari Pak Jokowi. Kalau dari Pak Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto) kan sudah ada penggantinya, Pak Anies,” kata dia.
“Segera harus kita temukan, sekaligus melawan deligitimasi terhadap Pak Anies yang mengedepankan isu-isu populisme,” tambah Antoni.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir