Suaramuslim.net – Islam dan kemerdekaan bangsa ini punya keterkaitan yang sangat kuat. Tanpa umat Islam, mungkin Indonesia belum merdeka hingga saat ini. Namun sayang, tidak banyak buku sejarah yang mengupasnya. Buku Api Sejarah yang ditulis oleh Ahmad Mansyur Suryanegara, menjelaskan tuntas tentangnya.
“Api Sejarah” adalah buku serial sejarah yang menyajikan secara lengkap keterlibatan umat Islam dalam berbagai perstiwa sejarah beberapa waktu silam. Buku serial sejarah ini ditulis oleh Ahmad Mansur Suryanegara, yang dilahirkan pada 22 Dzulhijjah 1353 Hijriyah dari pasangan Hasan Moekmin dan Siti Aminah.
Ahmad Mansyur dikenal sebagai seorang sejarawan muslim. Buku-bukunya telah banyak diterbitkan oleh berbagai penerbit di tanah air, di samping ratusan artikel dan makalah ilmiah yang telah lahir dari tangan kreatifnya.
Dalam buku itu, Ahmad Mansur Suryanegara menceritakan bahwa Islam mempunyai peran yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Pengarang ingin mencoba menjelaskan tentang pengaruh Islam dan ulama dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Namun, akan terlalu berlebihan jika menuding buku ini hanya menonjolkan peran satu golongan. Sebab, buku ini mengajak kita untuk bersedia mengoreksi dan meletakkan fakta-fakta yang belum terungkap secara proporsional.
Pada Pengaruh Kebangkitan Islam di Indonesia, pembaca diajak untuk menelusuri jejak awal lahirnya Islam yang dibawa oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ahmad Mansur menuliskan sejarah Islam pada zaman Rasulullah, Khulafaur Rasyidin, Khilafah Umayah, Khilafah Abbasiyah, Fatimiyah, Turki dan Dinasti Genghis dan pengaruhnya terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
Bab kedua dengan judul Masuk dan Perkembangan Agama Islam di Nusantara Indonesia, mengajak pembaca berkelana saat Islam merambah ke Indonesia. Bagi yang semasa SMP dan SMA nya memperhatikan pelajaran sejarah, pasti dijelaskan bahwa Islam masuk abad ke 13 yang ditandai dengan adanya kerajaan Samudra Pasai. Disini terjadi kejanggalan sejarah, mana mungkin begitu masuk dalam waktu yang relatif singkat tiba-tiba langsung muncul sebuah kerajaan Islam. Sedangkan Ahmad Mansur menunjukan bukti-bukti bahwa Islam sudah masuk dari abad ke 7.
Bab selanjutnya, membahas peran kekuasaan politik Islam melawan imperialisme Barat. Di sini dijelaskan bahwa pemberontakan-pemberontakan yang terjadi utuk melawan Penjajah itu ternyata dipimpin oleh Ulama dan Santri. Dan ternyata ada korelasinya antara perang-perang yang terjadi di dunia dengan perang-perang yang terjadi di Indonesia, contohnya Keruntuhan Turki, kemudian Revolusi Buruh di Perancis yang gara-gara ajaran Karl Max (Komunisme).
Peran Ulama dalam Kemerdekaan
Peran Ulama dalam Gerakan Kebangkitan Kesadaran Nasional (1900-1942). Bab ini dimulai dengan munculnya organisasi pertama yang memelopori perjuangan kemerdekaan, yaitu Serikat Islam yang dipimpin Oemar Said Tjokroaminoto. Karena Belanda terlalu khawatir, makanya dibentuklah organisasi tandinganya Budi Utomo, Budi Utomo ini organisasi yang eksklusif khusus buat Priyayi saja. Makanya Budi Utomo tidak lebih merakyat dibandingkan Serikat Islam. Selain Serikat Islam ada juga Serikat Ulama, Muhamadiyah, NU dan lain-lain.
Peran Ulama dalam NKRI
Sebagai “Api Sejarah” diterbitkan dalam 2 edisi, Api Sejarah 2 melanjutkan kupasan sejarah di Indonesia yang telah dituliskan dalam Api Sejarah 1. Jika dalam Api Sejarah 1 kita akan merasakan perubahan sudut pandang secara drastis terhadap Sejarah Indonesia, maka di sekuel keduanya ini rasa kepenasaran kita terhadap kebenaran sejarah indonesia akan tuntas, terutama dalam era pasca 1942 hingga orde reformasi.
Buku ini terbagi menjadi 5 bab yang merupakan kelanjutan dari bab pada Api Sejarah 1. Dimulai dari “Peran Ulama Dalam Pembangunan Organisasi Militer Modern”, dilanjutkan dengan “Peran Ulama Dalam Gerakan Protes Sosial dan Pemberontakan Tentara Pembela Tanah Air”. Dua bab awal ini lebih menonjolkan peran ulama pada masa penjajahan Jepang.
Pada bab berikutnya, penulis menyajikan kupasan mengenai “Peran Ulama dalam Menegakkan dan Mempertahankan Proklamasi” yang dilanjutkan dengan “Peran Ulama Menegakkan dan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Dua bab ini menjelaskan tentang pasang surut peran ulama dalam masa revolusi Indonesia dan masa orde lama yang perlahan mulai dikengkang oleh pejabat penting Indonesia. Serta bab “Langkah penyesuaian Ulama dan Santri di Orde Baru dan reformasi” menutup kisah kebenaran sejarah Indonesia yang ditulis pada buku ini.
Melalui buku juga ini pembaca akan tahu begitu penting dan sentralnya peran ulama dan santri dalam penegakkan NKRI sejak awal kedatangan kaum imperialis diawal abad 16 hingga memasuki era modern sekarang ini yang sangat jarang ditampilkan kepublik. Melalui buku ini pula, Ahmad Mansyur Suryanegara membongkar upaya deislamisasi dan depolitisasi ulama penulisan sejarah Indonesia yang sudah berlangsung lama.
Secara umum, buku ini benar-benar layak untuk dibaca oleh semua pecinta sejarah Bangsa ini. Bahasa yang ditampilkan secara lugas, cerdas, dan berkualitas telah menyajikan sejarah Islam Indonesia sebagai sesuatu yang patut diingat dan dihargai. Menjadi sebuah api yang menjadi pelita ummat Islam untuk selalu berusaha menorehkan sejarah terbaiknya selama hidupnya di dunia ini.
Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir