Suaramuslim.net – Sesungguhnya ajaran Islam telah mengatur sendi-sendi kehidupan ini secara tepat dan terperinci. Semua aspek kehidupan manusia diatur oleh Islam dengan aturan yang jelas dan sempurna. Tujuannya jelas, yaitu agar manusia meraih keselamatan hidup di dunia dan di akhirat. Salah satu di antara perkara yang diatur dalam Islam adalah bagaimana cara menjalin hubungan baik dengan orangtua, dan begitu juga sebaliknya.
Disini kita akan membahas kewajiban anak kepada orangtuanya. Sungguh, Islam telah mendudukkan kedua orangtua kita pada derajat yang setinggi-tingginya. Allah telah menempatkan kedua orangtua kita pada tingkatan yang kedua setelah keimanan kita kepada-Nya. Hal ini sebagaimana terangkum jelas dalam QS. An-Nisa: 36, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtuamu, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”
Ayat di atas memberikan pengertian pada kita, bahwa Allah menciptakan kita dari ketiadaan bukan tanpa adanya perantara. Ada dua sosok mulia yang menjadi perantara kehadiran kita di dunia. Mereka adalah orangtua, ayah dan ibu kita. Sosok-sosok mulia yang Allah sendiri telah memuliakannya dengan setinggi-tingginya kemuliaan. Allah tempatkan perintah berbakti kepada kedua orangtua setelah Allah menyebutkan kalimat tauhid, “Sembahlah Aku dan berbaktilah kepada kedua orang ibu-bapakmu.”
Sungguh, Allah Yang Maha Mulia telah menempatkan kedua orangtua kita pada derajat yang setinggi-tingginya. Ridha Allah, kata Rasulullah saw sangat bergantung pada keridaan kedua orangtua. Hal itu menunjukkan betapa tinggi dan mulianya Islam menempatkan orangtua kita. Setelah Islam memberikan arahan dan petunjuk terkait dengan kewajiban orangtua pada anak-anaknya, maka inilah saatnya Islam memberikan penjelasan, bagaimana seorang anak berlaku pada kedua orangtuanya.
Ya, setelah Allah memerintahkan agar kita beriman kepada-Nya, maka dia memerintahkan agar kita berbakti pada orangtua. Ada banyak sekali perkara yang harus dilakukan oleh seorang anak pada kedua orangtuanya agar tercatat dalam bingkai bakti. Wujud bakti seorang anak kepada orangtuanya harus dilakukan sepanjang hayat, baik kedua orangtua masih hidup maupun sudah meninggal dunia. Ada banyak sekali cara berbakti pada orangtua yang masih hidup, salah satunya sebagai berikut.
Mematuhi perintah-perintahnya. Cara berbakti kepada kedua orantua yang paling utama adalah dengan mematuhi peerintah-perintahnya. Selama perintah orangtua itu baik dan tidak menyuruh kita menyekutukan Allah atau menghina ajaran agama Islam, maka kita berkewajiban untuk memenuhinya. Dalam sebuah riwayat dari Imam Bukhari disebutkan, Abu Hurairah r.a menceritakan bahwa pada suatu hari ada seorang laki-laki yang datang menemui Rasulullah saw. Laki-laki itu kemudia bertanya pada Rasulullah saw, “Ya Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku tentang siapakah yang wajib aku pergauli dengan baik di dunia ini, setelah aku menyatakan keimanan kepada Allah dan rasul-Nya”
Rasulullah saw, kemudian menjawab, “Ibumu.”
Kemudian laki-laki itu bertanya lagi, “kemudian siapa lagi ya Rasulullah?”
Jawab Rasulullah saw, “Ibumu.”
Laki-laki itu bertanya lagi, “Lalu siapa lagi ya Rasulullah?” Rasulullah saw menjawab, “Ibumu.”
Laki-laki itu bertanya lagi,”Setelah itu siapa lagi ya Rasulullah?”
Jawab Rasulullah saw, “Ayahmu.”
Kisah di atas memberikan pengertian pada kita bahwa Rasulullah saw memberikan anjuran kepada umatnya, bahwa berbakti kepada kedua orangtua, terutama ibu, merupakan kewajiban kedua setelah menyatakan diri beriman kepada Allah dan rasul-Nya.
Dikutip dari buku Agar Nikah Berlimpah Berkah karya Haidar Musyafa