Bagaimana Cara Menenangkan Hati?

Bagaimana Cara Menenangkan Hati?

Bagaimana Cara Menenangkan Hati
Ilustrasi Perasaan Hati. (Ils: Ana Fantofani/Siswi SMK 2 Muhammadiyah Surabaya)

Suaramuslim.net – Ketenangan hidup seseorang bergantung pada ketenangan hatinya. Jika hatinya berkecamuk maka hidupnya pun jauh dan sulit berjalan dengan damai.

Seorang Nabi pun meminta ketenangan hati kepada Allah. Beliaulah Nabi Ibrahim Alaihi Salam yang diabadikan dalam Al Quran:

“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati”. Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu?” Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)”. (Al-Baqarah: 260)

Di ayat ini Nabi Ibrahim meminta kepada Allah hati yang thuma’ninah, tenang, imannya mantap. Hati manusia memiliki ‘koneksi’ langsung kepada Allah, sebab hati ini adalah yang selalu ‘dipantau’ (dengan Rahmat) oleh Allah, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam:

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: «ﺇﻥ اﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺻﻮﺭﻛﻢ ﻭﺃﻣﻮاﻟﻜﻢ، ﻭﻟﻜﻦ ﻳﻨﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﻗﻠﻮﺑﻜﻢ ﻭﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ»

“Sesungguhnya Allah tidak melihat ke tubuh kalian dan harta kalian. Tetapi Allah melihat kepada hati dan perbuatan kalian” (HR Muslim).

Oleh karena itu, ketika manusia sedang menikmati indahnya hidup, cinta, mabuk harta dan kemewahan, namun tiba-tiba ia melihat jenazah yang akan dikubur, sontak seketika hatinya ingat kepada Allah. Ini menunjukkan ‘koneksi’ hati kita kepada Allah sangat cepat melebihi kecepatan cahaya.

Hati manusia tidak pernah lelah berbisik, berangan-angan, memikirkan banyak hal, tanpa suara. Hal inilah yang menyebabkan hati memiliki prasangka buruk, ingin mencari kesalahan orang lain, sombong, iri hati, dengki, rakus, serakah dan lain sebagainya. Maka untuk memberi ketenangan hanya dengan dzikir kepada Allah:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Rad: 28)

Semakin banyak dzikir kita kepada Allah maka akan semakin tenang, seperti perintah Allah dalam ayat berikut:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya”. (Al-‘Aĥzāb: 41)

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment