DHAKA (Suaramuslim.net) – Pemerintah Bangladesh tidak Lagi mengizinkan pengungsi Rohingya ke negaranya seperti yang dilansir oleh Dhaka Tribun, Senin (9/9).
Pejabat pemerintah mengatakan itu sudah menjadi pembahasan sejak berbulan-bulan setelah 25 Agustus 2017, sementara beberapa pihak menyebut perubahan kebijakan karena insiden baru-baru ini.
Pemerintah senior dan Penjaga Perbatasan Bangladesh (Para pejabat BGB) mengatakan, pemerintah mengeraskan sikapnya terhadap Rohingya dan memutuskan sepenuhnya menegakkan keputusan sebelumnya untuk tidak membiarkan mereka masuk lagi ke negara itu.
“Karena tidak ada krisis di Rakhine sekarang, Rohingya tidak perlu datang ke Bangladesh,” kata mereka.
Pengungsi Rohingya yang dianiaya diizinkan masuk selama beberapa bulan pertama setelah 25 Agustus 2017 dengan alasan kemanusiaan, kata para pejabat, seraya menambahkan bahwa situasi di Rakhine tidak sama lagi dengan kejadian pada waktu itu.
Akan tetapi, dua pejabat pemerintah mengatakan bahwa ini tampaknya merupakan perubahan dalam kebijakan pemerintah menjelang unjuk rasa 25 Agustus dan beberapa insiden kekerasan yang melibatkan Rohingya.
“Sampai beberapa bulan yang lalu, sejumlah kecil Rohingya diizinkan masuk,” kata mereka.
Pada hari Sabtu, BGB memulangkan kembali enam Rohingya ke Rakhine.
“Ini telah menjadi kebijakan kami beberapa bulan setelah 25 Agustus 2017.” Kata Menteri Dalam Negeri Abu Bakar Siddique.
“Mengapa kita harus membiarkan orang dari negara lain menyeberang ke negara kita? Kami tidak akan membiarkan siapa pun masuk lagi,” katanya.
Untuk sebuah pertanyaan, Siddique mengatakan: “Setelah 25 Agustus, kami telah membiarkan Rohingya selama berbulan-bulan berlindung di Bangladesh karena situasinya sangat buruk di Rakhine dan kami menanggapi kebutuhan kemanusiaan sebagai negara yang bertanggung jawab.”
“Sekarang, tidak ada krisis di Rakhine. Mengapa mereka (Rohingya) perlu datang ke Cox’s Bazar?” Katanya.
“Sekarang kami menemukan bahwa telah melindungi mereka selama dua tahun dan merawat mereka. Rohingya menciptakan banyak masalah bagi kami. Kami tidak akan membiarkan ini terjadi lagi,” tambahnya.
Ketika ditanya apakah situasinya memburuk di Rakhine, pejabat senior itu mengatakan: “Kami akan mengambil keputusan berdasarkan situasinya.”
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir