Belajar dari Kaum Nabi yang Durhaka

Belajar dari Kaum Nabi yang Durhaka

Belajar dari Kaum Nabi yang Durhaka
Ilustrasi bencana alam (Ils: Alexandre B/Dribbble)

Suaramuslim.net – Dalam setiap kejadian yang Allah tetapkan pasti mengandung banyak hikmah yang tersembunyi. Bahkan kejadian atau peristiwa yang mungkin menimpa kita hari ini, bukanlah peristiwa yang benar-benar baru, melainkan telah terjadi pada masa terdahulu. Itulah pentingnya kita membuka mata terhadap sejarah serta mengambil ibrah di dalamnya.

Pada kisah kaum terdahulu kita bisa melihat banyak hikmah, di mana kita berharap agar kejadian tidak baik yang pernah menimpa dapat kita cegah dan kebaikan yang ada pada kaum terdahulu bisa kita pertahankan. Dalam artikel kali ini kita mencoba belajar dari umat-umat terdahulu, yang kini telah dibinasakan Allah subhanahu wa ta’ala. Di samping itu kita juga belajar tentang arti kesabaran dari para Rasul terpilih yang diutus Allah untuk menyampaikan risalah-Nya.

Kaum Nabi Nuh As.

Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanyalah sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan bahkan memperolok-olok Nabi Nuh. Karena kesalahan mereka, akhirnya Allah subhanahu wa ta’ala mendatangkan banjir yang besar, kemudian menenggelamkan kaum yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh sendiri. Firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al Quran:

Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya, Maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS al-Ankabut: 14)

Kaum Nabi Hud As.

Nabi Hud diutus untuk kaum ‘Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah subhanahu wa ta’ala mendatangkan angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa.

”Jika mereka berpaling maka katakanlah, “Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum ‘Aad dan Tsamud.” (QS Fushshilat: 13).

Kaum Nabi Saleh As.

Nabi Saleh ‘alaihissalam diutuskan Allah subhanahu wa ta’ala kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh diberi sebuah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Namun mereka membunuh unta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka.

”Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, Sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.” (.S Huud: 68)

Kaum Nabi Luth As

Kaum Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Walaupun sudah diberi peringatan, mereka tidak mau juga bertobat, walau Allah subhanahu wa ta’ala mengutus dua malaikat. Allah subhanahu wa ta’ala akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri

”Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia Berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?” (QS An-Naml: 54)

Kaum Nabi Syuaib As

Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala karena mereka sangat suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli,  mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah subhanahu wa ta’ala pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat.

Sunatullah dalam kehidupan ini, bila Allah menimpakan azab kepada para durjana, maka orang-orang yang tidak ikut berbuat kejahatan juga akan menanggung deritanya.

Cukup kisah yang terjadi pada umat-umat terdahulu, menjadi pelajaran yang tak terlupakan. bahkan hewan sekecil semut pun tak lepas dari Azab-Nya.

”Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan Ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS Al-Anfal: 25)

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment