Amal ibadah itu bukanlah sekedar amal ibadah fisik semata. Amal ibadah itu bukan pula hanya sekedar amal ibadah harta semata. Amal ibadah itu justeru bertumpu pada hati, bersumber dari hati, diamalkan oleh hati dan ditujukan untuk hati.
Beribadah dengan hati berarti beribadah dengan iman, beribadah dengan ikhlas, beribadah dengan cinta, beribadah dengan rasa takut, dan beribadah dengan penuh harap.
Seperti halnya Firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya’ ayat 90 yang mempunyai arti “Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.”
Beribadah sepenuh hati artinya beribadah bukan dengan setengah hati, bukan sekedarnya, bukan ala kadarnya, bukan sisa-sisa waktu, bukan sisa-sisa tenaga, bukan sisa-sisa pikiran, bukan sisa-sisa uang, bukan asal ada, bukan asal shalat, bukan asal puasa, bukan asal mengaji, bukan asal-asalan. Oleh karenanya, beribadahlah sepenuh keyakinan, sepenuh ikhlas, sepenuh cinta, sepenuh takut, dan sepenuh harap.
Beribadah sepenuh hati berarti sepenuh semangat, sepenuh kebahagiaan, sepenuh kesungguhan, sepenuh kekuatan, sepenuh paksa diri, sepenuh pengorbanan. Oleh karenanya, ibadah sepenuh hati itulah ibadah yang tidak ada rasa malas, karena tidak ada keraguan, tidak ada rasa bakhil, karena tidak ada keraguan. tidak ada rasa dendam, karena tidak ada keraguan.
Beribadah sepenuh hati itulah keindahan imani. Itulah kebahagiaan imani. Itulah kemuliaan imani. Itulah solusi imani. Itulah kesejahteraan imani.
Karuniai kami ya Rahman…
Nikmat ibadah dan nikmat beramal shaleh.