Suaramuslim.net – Al Quran, sebagai firman Allah subhanahu wa ta’ala, telah menjelaskan kepada kita tentang cinta. Bahkan sesungguhnya, semua keindahan dan keagungan ayat Al Quran adalah manifestasi dari cinta itu sendiri. Ya, cinta Allah kepada hamba-Nya.
Dalam wujud Dia memberikan petunjuk keselamatan berupa diturunkannya wahyu yang berisi arahan, bimbingan, pengenalan diri-Nya dan penjelasan hukum-hukum-Nya. Lalu dengan mengikhlaskan diri hidup di bawah naungan Al Quran, seorang hamba akan mendapati jalan keselamatan.
Bila kita mengamati isi yang tertuang dalam Al Quran, kita akan mendapati empat dimensi cinta yaitu cinta Allah terhadap makhluk-Nya, cinta makhluk kepada Tuhannya, cinta makhluk kepada sesama makhluk, dan cinta makhluk kepada dunia.
Selain cinta kepada Allah subhanahu wa ta’ala, Nabi mempertunjukkan cinta pada saudara dan sahabat seiman. Bahwa persahabatan mukmin tak hanya di dunia, tapi tersambung hingga liang lahat bahkan akhirat. Maka beliau memerintahkan, setiap pasukan kaum mukmin yang meninggal dunia, dikubur dua orang-dua orang dalam satu liang. Dua orang yang lama hidupnya memiliki kedekatan, dikumpulkan jadi satu dalam satu liang.
Saat pengumpulan jenazah syuhada’ Uhud, Nabi bersabda, ”Berhentilah sebentar, carikan untukku Abdullah bin Haram dan Amr bin Jamuh. Kuburkanlah keduanya sekaligus, sebab keduanya saling mencintai di dunia.” Lihatlah besarnya penghormatan nabi terhadap persahabatan iman. Sudah meninggal pun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tak hendak memisahkan.
Bayangkanlah oleh kita, keadaan saat jasad para syuhada’ diperlakukan dengan lembut oleh saudaranya yang sebenarnya payah dan terluka, lalu dimasukkan ke dalam liang, satu lubang berisi dua jasad mulia saling berdekatan. Nabi menitikkan air mata. Sahabat nabi yang lain pun tak kuasa menahan tangisnya. Dua orang yang selama hidupnya bersahabat atas dasar iman, lalu bersama membela agama Allah subhanahu wa ta’ala, lalu Allah berkehendak sama-sama memberi karunia mati syahid, tampak seakan tak mau berpisah hingga ke alam barzah. Saudaraku, adakah pemandangan yang lebih indah dari ini? adakah persahabatan kita dengan teman-teman kita seperti ini?
Persahabatan atau persaudaran yang dibangun karena Allah, didasari oleh iman dan takwa, tak hanya bersambung hingga di dunia. Tapi akan terus berkekalan hingga ke surga. Bahkan kelak di akhirat satu sama lain akan saling mencari dan berusaha menjadi penolong untuk sahabatnya. Maka perbanyaklah sahabat-sahabat surga, sahabat yang selalu mengingatkan kita untuk berbuat kebaikan dan mengingatkan kita bila jatuh pada kealpaan. Cintailah mereka karena Allah semata, semoga Allah mempertemukan kembali kelak di syurga-Nya. Wallahu a’lam bishawab.
Kontributor: Santy Nur Fajarviana*
Editor: Oki Aryono
*Pengajar di MIT Bakti Ibu Kota Madiun