Suaramuslim.net – Makna bahagia menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan). Lalu, sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita selalu bahagia. Mengapa harus seperti itu? Simak penjelasannya berikut ini.
Manusia diciptakan oleh Allah secara sempurna artinya dilengkapi dengan Akal -pembeda dari makhluk ciptaan lainnya-. Jika kita menyadari ini semua sudah seharusnya kita bahagia akan semua nikmat yang diberikan oleh-Nya.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (٢٨)
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS. Ar Ra’du: 28)
Allah subhanahu wa ta’ala mengutus manusia menjadi seorang khalifah di bumi sudah tentu Allah melengkapinya dengan panduan-panduan. Dimana panduan itu telah terangkum dalam mushaf Al Quran. Salahsatu contohnya yang termaktub dalam surat Ar Ra’du di atas yang menerangkan bahwa hati seorang muslim akan tenanag jika dia selalu berdzikir kepada Allah (mengingat Allah).
Sedangkan kita sering mendengar pernyataan bahwa banyak dari sebagian manusia mengejar bahagia tapi tak kunjung sampai. Hal ini disebabkan karena mereka menyangka bahagia itu ada pada uang yang bertambah banyak, rumah yang megah, kendaraan mahal, perabot lengkap, pakaian yang tak ada samanya, dan popularitas yang semakin bertambah.
Padahal semua itu dan semua kenikmatan duniawi tak menjamin kebahagiaan, karena tanpa “iman” jiwa ini tak akan pernah puas. Sungguh tak ada kepuasan jika jiwa terputus dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Iman itu adalah merasakan ketersambungan dengan Allah subhanahu wa ta’ala.
Oleh karena itu, mari kita kuatkan rasa kebersamaan dengan Allah subhanahu wa ta’ala dengan selalu mengingat-Nya. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala selalu membersamai kita. Amiin