Suaramuslim.net – Temu mangga atau kunyit mangga ini dibanding dengan rimpang yang lainnya termasuk yang agak jarang kita temukan di pasar. Temu mangga kalau dipotong dalamnya ada warna kekuning-kuningan tapi pucat. Kalau kita cium aromanya segar seperti mangga kweni, harum. Mangga kweni ini cukup banyak tersebar di daerah Sumatera. Rasa dari temu mangga ini persis seperti kunyit, hanya lebih kuat sedikit, dan sepat.
Sebagaimana rimpang yang lainnya, ada kandungan curcumin di dalamnya yang baik untuk masalah pencernaan. Bagi yang memiliki masalah lambung, beberapa testimoni menunjukkan konsumsi temu mangga ini membantu meredakan gangguan maag.
Caranya mudah, satu jempol rimpang temu mangga dipotong-potong, lalu ditiriskan, ketika mulai agak kering bisa diproses seperti merebus jamu pada umumnya. Cara merebusnya gunakan wadah yang terbuat dari kaca. Hindari menggunakan tempat yang terbuat dari logam, aluminium, ataupun sejenisnya. Banyak dari masyarakat ketika merebus jamu ini memakai alumunium.
Temu mangga ini direbus dengan tiga sampai empat gelas air dengan api sedang. Ketika mau meminumnya tunggu sampai hangat dan tambahkan gula aren.
Bagaimana jika lambung menolak ketika meminum temu mangga ini yang rasanya sepat?
Mulai dosis yang kecil dulu, pelan-pelan, jangan terlalu dipaksa. Ketika nyeri dan mual, beri toleransi terlebih dahulu. Herbal sebaiknya diminum dalam kondisi perut kosong.
Beberapa kali saya mendengarkan sebuah kisah perihal gangguan lambung seperti mual dan muntah bisa berkurang dengan dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Nah, ini menjadi penting untuk kita betapa keyakinan terhadap Al-Qur’an sebagai salah satu syifa atau penyembuh penyakit.
Yakinlah bahwa Al-Qur’an diturunkan oleh Allah memiliki syifa dan rahmat bagi mereka yang beriman. Maka perbaiki iman dan yakinlah terhadap Al-Qur’an. Insyaallah Al-Qur’an akan menjadi obat yang luar biasa.
Selamat Mencoba!
Artikel ini dikutip dari Talkshow Thibbun Nabawi Radio Suara Muslim Surabaya 93.8 FM pada hari Kamis, 28 Februari 2020 pukul 20.30-22.00 bersama Ustaz Hamid Arif – Pakar Thibbun Nabawi dari Rumah Bekam Mugi Barokah.
