SURABAYA (suaramuslim.net) – Pengasuh Pondok Pesatren Tebuireng KH Sholahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, dalam Obrolan Aktual Seputar Kebangsaan (OASE BANGSA) yang diselenggarakan Suara Muslim di Universitas Nahdlatul Ulama’ Surabaya (UNUSA) pada Rabu (15/11) mempersilahkan siapapun meski bukan bagian dari Nahdliyyin untuk menggunakan foto KH Hasyim Asyari, selama digunakan untuk kebaikan.
“Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari sudah menjadi milik rakyat, tidak masalah siapapun menggunakan foto atau kutipannya digunakan selama untuk kebaikan” kata Gus Sholah yang juga cucu KH Hasyim Asy’ari.
Selain itu dalam OASE BANGSA yang bertemakan “Resolusi Jihad dan Spirit Kepahlawanan” tersebut, Gus Sholah juga menyampaikan pentingnya memadukan keislaman dan keindonesiaan.
“Indonesia didirikan oleh para Ulama, meski diawal berdiri peran Islam dikurangi namun apa yang kita alami sekarang adalah perpaduan antara islam dan indonesia, dan itu sudah cukup bagus, sekarang telah banyak sekolah dan perguruan tinggi islam juga ada dirjen pesantren dimana pesantren dalam belasan tahun terakhir mengalami kemajuan yang luar biasa” jelas Gus Sholah.
Gus Sholah memberikan contoh bagaimana memadukan keindonesiaan dan keislaman, yakni yang telah dilakukan ayahnya KH Wahid Hasyim dengan memperjuangkan Pendidikan Islam.
“Pendidikan Islam di Indonesia hari ini sudah mengalami kemajuan sejak 70 tahun, dulu diawal kemerdekaan Pendidikan kita hanyalah pendidikan belanda yang dimodifikasi. Lalu tahun 1950an KH Wahid Hasyim memperjuangkan mata pelajaran agama ke sekolah-sekolah, lalu memperjuangkan Madrasah dan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN). Dan kini Pendidikan islam makin eksis, ini proses yang bagus sekali” ungkap Gus Sholah.
Reporter : Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor : Muhammad Nashir