SURABAYA (Suaramuslim.net) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membuka “Zhenghe Internasional Peace Forum (ZIPF) ke-5, Senin (15/7) malam di JX International Surabaya. Acara ini dihadiri sekitar 3000 undangan yang berasal dari berbagai latar belakang.
Dalam sambutannya Khofifah mengungkapkan bahwa seharusnya semua bersaudara.
“Kita semua boleh beretnis berbeda, bernegara berbeda, berbudaya berbeda, namun kita satu dalam kemanusiaan, berbeda suasana itulah yang harus saling menjadi penghormatan,” tuturnya.
Lebih jauh, Khofifah berharap bahwa Islam dan Indonesia harus menjadi subyek untuk memelopori pusat keberadaban Islam yang menyunjung tinggi keadaban agar tercipta negara yang adil dan makmur
Zhenghe International Peace Foundation (ZIPF) sendiri bekerja sama dengan Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia (YHMCHI) mengadakan acara The 5Th Zhenghe Internasional Peace Forum di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, 15-17 Juli 2019.
Kegiatan ini mengambil tema “Indonesia and China: Sharing Values of Religions, Cultures, and Societies” sebagai frame utama pembahasan.
Peace Forum ini merupakan kegiatan tahunan rutin yang sudah dilakukan di beberapa negara. Konferensi pertama dilakukan di Malaysia, seterusnya di Dubai, Kazakhstan, kemudian Pakistan.
Konferensi internasional ZIPF di Surabaya ini merupakan kegiatan rutin kelima yang dihadiri oleh sebanyak 58 peserta dari dalam dan luar negeri, yaitu USA, Tiongkok, Malaysia, dan India.
Para peserta itu akan terbagi dalam dua kelompok sub tema. Kelompok pertama membahas tema Chinese-Indonesian Historical and Cultural Lingkage: From the 15 Century to the 21 Century. Sedang kelompok kedua bertema Zhenghe Legacies Southeast Asia: Local Presentations and Representations.
Dua tema tersebut akan dibahas dengan mengeksplorasi berbagai makalah dari peserta konferensi internasional pada hari pertama dan kedua.
Sebelumnya, pada pagi tanggal 15 Juli 2019 ZIPF ke-5 ini dibuka secara akademis di Ruang Amphitheatre Twin Tower UIN Sunan Ampel yang dihadiri oleh Rektor dan para pejabat Kementerian Agama RI.
Kegiatan diteruskan dengan penyampaikan poin-poin strategis dalam tema konferensi internasional. Ada tiga keynote speakers pada sesi ini, yaitu Prof. Masdar Hilmy, MA., Ph.D yang juga Rektor UINSA, Prof. Song Xiuju (Central China Normal University), Mark and Laurie Nickless (independent researcher USA).
Forum ini menjadi ajang penyampaian gagasan akademik terkait tema konferensi internasional dari para akademisi yang hadir. Forum paralel pada hari pertama ini berakhir pada sore hari.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir