Cak Imin Ajak Santri Lebih Mengerti Politik

Cak Imin Ajak Santri Lebih Mengerti Politik

Cak imin ajak santri mengenal politik
Cak Imin menerima para santri di komplek MPR/DPR/DPD (Foto: MPR RI)

Jakarta (Suaramuslim.net) – Ratusan santri mengunjungi Komplek MPR/DPR/DPD pada Kamis (19/4) di Jakarta. Kedatangan mereka untuk belajar proses politik yang terjadi di DPR dan MPR. Kedatangan mereka langsung disambut oleh Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar dan Ketua Fraksi PKB di MPR Djazilul Fawaid.

“Ini merupakan bagian dari pendidikan politik,” ujar Muhaimin saat menerima para santri di Gedung Komisi V, Gedung Nusantara sebagaimana dikutip dari laman MPR RI.

Dalam acara yang diberi tema Parlemen Santri Angkatan V itu, Muhaimin menyebut kegiatan itu sebagai pendidikan politik formal.

“Acara ini untuk mengajak santri mengenal dan mengerti politik,” ujarnya.

Ketua Umum PKB itu mengatakan, politik adalah representasi dan artikulasi yang berkembang di masyarakat yang selanjutnya diambil menjadi sebuah keputusan. Sementara untuk menjadi politisi, menurut Muhaimin, seseorang tak bisa serta merta, ia harus mengikuti proses pendidikan dan pengabdian di masyarakat.

“Seperti dalam video yang diputar tadi, saya sejak muda mengikuti berbagai organisasi dan jejang pendidikan yang ada, baik yang bernuansa agama maupun kebangsaan,” ujarnya.

Sebagai bagian dari kalangan Nadhliyin, dalam kesempatan tersebut Muhaimin menceritakan tokoh-tokoh NU ikut meletakan dasar-dasar negara Indonesia. Dari sinilah Muhaimin menyebut Islam tak terpisahkan dalam masalah kebangsaan dan kenegaraan.

“Antara agama dan negara satu tak bisa dipisahkan,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Djazilul Fawaid mengatakan kedatangan para santri ke komplek parlemen untuk melihat bagaimana proses undang-undang dibuat. Kehadiran mereka menurut Djazilul memberi semangat agar mereka menjadi wakil rakyat.

“Banyak politisi dari kalangan santri,” ungkapnya.

Pendidikan politik bagi generasi muda menurut Djazilul sangat penting sebab dalam Pemilu yang akan datang, 48 persen pemilih adalah anak-anak muda.

“Untuk itu anak muda perlu belajar politik,” pungkas Djazilul.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment