Suaramuslim.net – Ramadhan tiba, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu antusias dan gembira. Kegembiraan itu biasanya diberitakan kepada para sahabatnya. Dalam suatu hadis dijelaskan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika Ramadhan datang, beliau memberi kabar gembira kepada para sahabatnya. Ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasa`i dari Abu Hurairah dengan redaksi demikian:
قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ، وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkati. Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa di dalamnya. Pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu dalam bulan tersebut. Padanya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang terluput dari kebaikannya berarti benar-benar terluput dari kebaikan besar.”
Dari diksi yang diungkapkan beliau, tersimpan rasa optimis yang sangat tinggi terhadap bulan agung ini. Dikatakan sebagai bulan penuh berkah yang memiliki banyak keistimewaan. Maka sungguh rugi orang yang menjumpainya tapi terluput dari kebaikan-kebaikan yang ada di dalamnya.
Menurut Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam bukunya yang berjudul “Lathaa`ifu al-Ma’”(2004: IV/329) sebagian ulama berpendapat bahwa hadis ini sebagai dasar dalam masalah ucapan selamat antara muslim yang satu dengan yang lain menyongsong bulan Ramadhan.
Selain itu, ketika Ramadhan menghampiri, Nabi mengungkapkan rasa syukur dan gembira.
Dalam Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, dikisahkan bagaimana yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat hilal Ramadhan:
هِلَالُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ، هِلَالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ، هِلَالُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ ثَلَاثًا، الْحَمْدُ لِلَّهِ ذَهَبَ هِلَالُ كَذَا وَكَذَا، وَجَاءَ هِلَالُ كَذَا وَكَذَا
“Hilal itu baik dan lurus, hilal itu baik dan lurus, hilal itu baik dan lurus. Aku beriman kepada Dzat yang menciptakanmu) -beliau ulangi hingga tiga kali-.” Setelah itu beliau mengatakan: “Segala puji bagi Allah yang telah pergi dengan bulan ini dan datang dengan bulan ini.”
Tak hanya itu, beliau juga tak lupa berdoa ketika melihat hilal Ramadhan. Dalam Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, disebutkan bahwa ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat hilal Ramadhan, di antara doa yang diucapkannya adalah:
اللهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلامَةِ وَالْإِسْلامِ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللهُ
“Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan, iman, selamat dan Islam. Rabb-ku dan Robb-mu (bulan) adalah Allah.”
Ada doa lain yang diriwayatkan oleh Ubadah bin Shamit mengenai doa yang pernah diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepadanya saat Ramadhan tiba:
اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي مِنْ رَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Thabrani, ad-Du’aa’, 284)
Dari beberapa riwayat tersebut, menunjukkan bahwa saat Ramadhan tiba, Nabi dan para sahabat bersuka cita atau menyambut dengan gembira, berdoa dan bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Bagaimana tidak, bulan yang agung, memang sudah sangat layak disambut dengan keagungan. Terkhusus, bagi mereka yang mengerti keagungan bulan penuh berkah ini.