Cara Meruqyah Diri Sendiri, Begini Bacaannya

Cara Meruqyah Diri Sendiri, Begini Bacaannya

Foto: healthline.com

Suaramuslim.net – Cara meruqyah diri sendiri sebetulnya mudah. Setiap muslim pasti tahu dan hafal bacaan ruqyah sesuai tuntunan yang benar. Namun meruqyah itu pada dasarnya adalah juga doa. Doa kita kepada Allah Swt. Nah dalam berdoa ada adabnya seperti kita mengirim surat pasti ada caranya.

Berikut ini adab dan cara meruqyah diri sendiri. Cara meruqyah diri sendiri itu antara lain dengan langkah:

  1. Bersih diri

Berwudhulah terlebih dahulu sebelum meruqyah diri sendiri.

2. Bersihkan rumah dari barang yang mengandung kesyirikan.

Bersihkan rumah dari segala bentuk khurofat seperti tulisan rajah (biasanya ditulis dalam bahasa Arab yang sulit dibaca atau sulit dimengerti dan dibungkus di kain lalu digantung atas pintu atau langit-langit), bersihkan rumah dari patung-patung yang tidak ada manfaatnya serta mengganggu kekhusyukan beribadah, buang semua jimat/wafaq yang ada di rumah. Semua ini adalah sumber kesyirikan dan menjadi tempat bercokolnya makhluk pengganggu.

3. Ikhlas

Ikhlas berdoa hanya kepada Allah, satu-satunya Zat yang mampu memberi kesembuhan kepada setiap manusia bukan obat, bukan jin, bukan alat medis, bukan dokter, bukan terapi atau lainnya.

  1. Bertobat

Ingat-ingatlah perbuatan kita yang termasuk dosa dan perbanyak istigfar. Banyak kejadian dan gangguan spiritual maupun jasmani itu bermula karena perbuatan dosa dan maksiat. Bisa perbuatan syirik, klenik, mistik, guna-guna, sihir, pesugihan, jimat atau perbuatan dosa seperti pacaran, berduaan bukan mahram, bermesraan tanpa ikatan pernikahan, merokok, minuman keras, begadang, narkoba dan pelacuran. Bisa juga dosa terkait melecehkan syariat dan simbol agama seperti mempermainkan Al Quran, menyimpan Al Quran di tempat najis dengan sengaja, mempermainkan shalat, melalaikan shalat, mengamalkan zikir tanpa tuntunan agama yang shahih, dll.

 

  1. Meminta maaf dan memaafkan manusia

Gangguan fisik dan kejiwaan sering kali berasal dari kejahatan dari sesama manusia. Seperti sihir guna-guna, santet, tenung, halusinasi dan lain-lain. Semua itu karena ada orang yang merasa hasad/dengki kepada kita. Bisa juga ada yang sakit hati karena kejahatan kita. Atau mereka dendam kepada kita. Bisa juga karena persiangan dagang atau di dunia kerja. Maka dari itu, berusahalah meminta maaf kepada orang yang mungkin kita pernah berkata atau berbuat buruk.

Atau maafkanlah mereka jika kita pernah disakiti atau menzalimi kita. Banyak penyakit disebabkan rasa dendam dari diri kita sendiri. Maafkanlah dan meminta maafkan ke suami, istri, anak, orangtua, mertua, ipar, teman kerja, kerabat, tetangga, rekan bisnis, mantan mitra bisnis, mantan suami atau istri. Lapangkanlah dada untuk memaafkan dan meminta maaf.  

  1. Bacalah Al Quran dan ayat yang dicontohkan Nabi saw dan pegang bagian yang sakit.

Nabi Muhammad dan para sahabat mengamalkan beberapa ayat pilihan. Misalnya membaca surat Al Fatihah, Ayat Kursi, surat Al Kafirun, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas. Sambil membaca ayat-ayat tersebut, letakkan tangan di dada, perut, kepala, rahim, atau tempat yg kemungkinan ada gangguan/sakit.

Berlaku Juga Untuk Sakit Fisik
Ini tidak hanya berlaku bagi sakit secara rohani atau spiritual saja. Namun juga berlaku untuk sakit secara fisik atau medis. Karena Al Quran itu adalah syifa ‘penawar.’ Allah Swt. telah menegaskan bahwa al-Qur’an itu Syifa, bukan sekadar Dawa. Makna kata Syifa’ berbeda dengan Dawa’. Syifa’ itu artinya Kesembuhan sedangkan Dawa’ artinya obat (Kamus al-Munawwir: 470 dan 782). Meskipun terkadang Syifa’ diartikan sama dengan Dawa’.

Namun faktanya, orang yang minum obat belum tentu sembuh dari penyakitnya, dan terkadang penyakit seseorang disembuhkan oleh Allah meskipun belum minum obat. Jadi makna Syifa lebih kuat dan lebih tegas daripada Dawa. Oleh karena itu, menurut Kamus Bahasa Arab yang sangat populer, Syifa diartikan:“al-Bur-u minal maradh artinya sembuh dari penyakit. (Lihat Al-Mu’jamul Wasith: 1/ 1012).

Kata Syifa di Al Quran sampai diulang tiga kali. Yaitu di Surat al-Isra’ ayat 82, Surat Fushshilat ayat 44 dan Surat Yunus ayat 57. “Dan kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi Syifa’ (kesembuhan) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian” (QS. Al-Isra’: 82). Kata Syifa’ disebut Allah hanya 4 kali dalam Al Qur’an, satu untuk menjelaskan khasiat Madu, dan tiga untuk menegaskan khasiat al-Qur’an.

Banyak orang yang beranggapan bahwa kesembuhan yang dikandung al-Qur’an hanya untuk penyakit ruhani, dan tidak mempan untuk terapi penyakit jasmani. Benarkah anggapan itu? Sebagai jawabannya, mari kita tanyakan kepada para ulama pakar tafsir yang keahlian mereka telah diakui dunia. Karena mereka menjelaskan bahwa al-Qur’an tidak hanya untuk terapi penyaki ruhani, tapi juga sangat manjur untuk terapi penyakit jasmani atau fisik.

Seorang Ulama’ Tafsir Klasik yang bernama Imam Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: “Kesembuhan yang dikandung al-Qur’an ada tiga macam: Pertama; kesembuhan dari kesesatan karena di dalamnya ada petunjuk. Kedua; kesembuhan dari penyakit karena di dalamnya sarat keberkahan. Ketiga, kesembuhan dari kebodohan karena di dalamnya banyak penjelasan tentang kewajiban dan hukum” (Kitab Tafsir Zadul Masir: 3/ 49). Wallahu a’lam.

Kontributor: Oki Aryono
Editor: Muhammad Nashir

 

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment