SIDOARJO (Suaramuslim.net) – Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Muhammadiyah Jawa Timur (PWM) Jawa Timur, Muchammad Arifin M.Ag menyampaikan laporan kegiatan LDK PWM Jawa Timur dalam kegiatan Pengukuhan Dai Komunitas dan Launching dan Bedah Buku Dakwah Pencerahan Muhammadiyah di Tengah Komunitas Khusus yang diselenggarakan di Aula Mas Mansyur Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA), Ahad (06/11/2022).
Mengawali laporannya Arifin menjelaskan latar belakang pengukuhan dai komunitas ini.
“Pengukuhan dai komunitas ini bukanlah ujug-ujug (tiba-tiba), tapi melalui proses yang cukup panjang. Yaitu setelah mengikuti bimbingan teknis dai komunitas di enam regional. Dai-daiyah yang dikukuhkan terdiri dari beberapa utusan yaitu dari lima dari PDM dan dua dari PDA se-Jawa Timur dengan total yang akan dikukuhkan sebanyak 266,” paparnya.
Selanjutnya Arifin mengungkapkan bahwa LDK memiliki dai-daiyah dengan keahlian khusus dengan kondisi permasalahan di daerah masing-masing.
“Dai yang akan dikukuhkan adalah dai komunitas anjal (anak jalanan) dan korban narkoba, dai komunitas punk, dai komunitas LGBT, dai komunitas lapas dan dai komunitas eks mucikari dan PSK,” ujarnya.
Karena setiap daerah memiliki penanganan prioritas yang benar-benar dibutuhkan di daerahnya dan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Dalam menangani komunitas anak jalanan dan narkoba, Arifin mengungkapkan bahwa LDK PWM Jawa Timur telah memiliki sertifikat dari Kementerian Sosial sebagai dai anak jalanan.
Tidak hanya itu, Arifin mengungkapkan bahkan LDK sebagai pelopor lembaga penggerak pencegahan narkoba.
“Satu-satunya di Jawa Timur yang memegang sertifikat dari gubernur yang membidangi masalah narkoba, ya LDK PWM Jatim ini,” terangnya.
Untuk meningkatkan kemampuan dai khusus, Arifin juga mengungkapkan LDK juga telah mengadakan pelatihan dai anti narkoba yang digelar saat peringatan Hari Anti Narkotika tahun 2022 ini.
Arifin melanjutkan, untuk dakwah komunitas punk, telah banyak dilakukan khususnya di Tuban.
“Dai komunitas lapas, khususnya lapas anak di Blitar, lapas khusus perempuan di Malang. Sedangkan di eks lokasisasi, di Surabaya, pembinaan di eks PSK dan mucikarinya,” jelas sambil menampilkan foto-foto anggota pengajian eks mucikari dan PSK yang semuanya telah mengenakan hijab panjang.
Arifin mengungkapkan LDK PWM telah meraih penghargaan museum rekor dunia dengan gebrakannya.
“Karena kami telah melaunching 1.000 Dai Agen Perdamaian. Jadi dai-dai kita insyaallah sejuk, damai, dan moto kita adalah mencerahkan dan menggembirakan,” tegasnya.