Dajjal, Al Kahf dan Panahan

Dajjal, Al Kahf dan Panahan

Dajjal, Al Kahf dan Panahan
Ilustrasi mata satu Dajjal. (Foto: Istimewa)

Suaramuslim.net – Disebutkan dalam firman Allah Ta’ala surat Al-An’am ayat 158.

يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا

Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabb-mu tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu.

Tanda-tanda yang dimaksud adalah Dajjal, terbitnya matahari dari barat, dan binatang. Semuanya diungkapkan dalam penafsiran ayat ini.

Imam Muslim dan at-Tirmizi meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثٌ إِذَا خَـرَجْنَ لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِـيْ إِيْمَانِهَا خَيْرًا: طُلُوْعُ الشَمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَالدَّجَّالُ، وَدَابَّةُ اْلأَرْضِ.

Ada tiga hal yang jika keluar, maka tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu atau (belum) berusaha berbuat kebaikan dengan imannya itu: terbitnya matahari dari barat, Dajjal, dan binatang bumi.

Pada tulisan ini kita khusus bicara tentang Dajjal. 

Siapa kah DAJJAL itu?

Saudaraku, Dajjal memang penuh misteri. Ia sesuatu yang ghaib, karena itu penafsiran tentang dia sangat beragam. Karena memang banyak riwayat yang berbeda tentangnya.

Secara bahasa Dajjal bentuk jamaknya (دَجَّالُوْنَ), sementara Imam Malik menjamakkannya dengan kata (دَجَاجَلَةُ) dan termasuk jamak taksir. Kemudian kata Dajjal menjadi kosakata Arab yang lazim digunakan untuk istilah “nabi palsu.” Namun istilah Ad-Dajjal, merujuk pada sosok “penyamar” atau “pembohong” yang muncul menjelang kiamat.

Secara istilah dari kalangan ahlus sunnah, Dajjal itu adalah seorang pria sebagaimana hadis Ubadah bin ash-Shamit, Rasulullah bersabda: 

إِنَّ مَسِيْحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ، قَصِيْرٌ، أَفْجَعُ، جَعْدُ، أَعْوَرٌ، مَطْمُوْسُ الْعَيْنِ، لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ وَلاَ جَحْـرَاءَ، فَإِنْ أَلْبَسَ عَلَيْكُمْ؛ فَاعْلَمُوْا أَنَّ 

رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

Sesungguhnya Dajjal adalah seorang laki-laki, pendek, jarak antara kedua betisnya berjauhan, keriting, buta sebelah, mata yang terhapus tidak terlalu menonjol, tidak pula terlalu ke dalam, maka jika dia melakukan kerancuan (mengaku sebagai Rabb) kepadamu, maka ketahuilah sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah. (Abu Dawud).

Apakah Dajjal sudah ada?

Kalau menurut riwayat sahih, bisa jadi ia sudah sejak lama, tapi Allah menahannya sampai waktunya tiba untuk dilepas.

Asy-Sya’bi rahimahullahu mengatakan kepada Fathimah bintu Qais radhiyallahu ‘anha: “Beri aku sebuah hadis yang kamu dengar dari Rasulullah, yang tidak kamu sandarkan kepada seorang pun selain beliau.” 

Fathimah mengatakan: “Jika engkau memang menghendakinya akan aku lakukan.” “Ya, berikan aku hadits itu,” jawab Asy-Sya’bi. 

Fathimah pun berkisah: “Aku mendengar seruan orang yang berseru, penyeru Rasulullah, menyeru ‘Ash-shalatu Jami’ah’. Aku pun keluar menuju masjid lantas salat bersama Rasulullah. Dan aku berada pada shaf wanita yang langsung berada di belakang shaf laki-laki. 

Tatkala Rasulullah selesai dari salatnya maka beliau duduk di mimbar dan tertawa seraya mengatakan: ‘Hendaknya setiap orang tetap di tempat salatnya.’ 

Kemudian kembali berkata: ‘Apakah kalian tahu mengapa aku kumpulkan kalian?’ Para sahabat menjawab: ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan: ‘Sesungguhnya, demi Allah, aku tidak kumpulkan kalian untuk sesuatu yang menggembirakan atau menakutkan kalian. Namun aku kumpulkan kalian karena Tamim Ad-Dari. Dahulu ia seorang Nasrani lalu datang kemudian berbai’at dan masuk Islam serta mengabariku sebuah kisah, sesuai dengan apa yang aku ceritakan kepada kalian tentang Al-Masih Ad-Dajjal. 

Ia memberitakan bahwa ia naik kapal bersama 30 orang dari Kabilah Lakhm dan Judzam. Lalu mereka dipermainkan oleh ombak hingga berada di tengah lautan selama satu bulan. Sampai mereka terdampar di sebuah pulau di tengah lautan tersebut saat tenggelamnya matahari. Mereka pun duduk (menaiki) perahu-perahu kecil. Setelah itu mereka memasuki pulau tersebut hingga menjumpai binatang yang berambut sangat lebat dan kaku. Mereka tidak tahu mana qubul dan mana duburnya, karena demikian lebat bulunya. 

Mereka pun berkata: ‘Apakah kamu ini?’ Ia (binatang yang bisa berbicara itu) menjawab: ‘Aku adalah Al-Jassasah.’ 

Mereka mengatakan: ‘Apa Al-Jassasah itu?’ Ia (justru mengatakan): ‘Wahai kaum, pergilah kalian kepada laki-laki yang ada rumah ibadah itu. Sesungguhnya ia sangat merindukan berita kalian.’ 

Tamim mengatakan: ‘Ketika dia menyebutkan untuk kami orang laki-laki, kami khawatir kalau binatang itu ternyata setan.’ 

Tamim mengatakan: ‘Maka kami pun bergerak menuju kepadanya dengan cepat sehingga kami masuk ke tempat ibadah itu. Ternyata di dalamnya ada orang yang paling besar yang pernah kami lihat dan paling kuat ikatannya. Kedua tangannya terikat dengan lehernya, antara dua lututnya dan dua mata kakinya terikat dengan besi. 

Kami katakan: ‘Celaka kamu, apa kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Kalian telah mampu mengetahui tentang aku. Maka beritakan kepadaku siapa kalian ini?’ 

Mereka menjawab: ‘Kami ini orang-orang dari Arab. Kami menaiki kapal ternyata kami bertepatan mendapati laut sedang bergelombang luar biasa, sehingga kami dipermainkan ombak selama satu bulan lamanya, sampai kami terdampar di pulaumu ini. Kami pun naik perahu kecil, lalu memasuki pulau ini dan bertemu dengan binatang yang sangat lebat dan kaku rambutnya. Tidak diketahui mana qubulnya dan mana duburnya karena lebatnya rambut. Kamipun mengatakan: ‘Celaka kamu, apa kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Aku adalah Al-Jassasah.’ Kami pun bertanya lagi: ‘Apa Al-Jassasah itu?’ Ia malah menjawab, pergilah ke rumah ibadah itu sesungguhnya ia sangat merindukan berita kalian. Maka kami pun segera menujumu dan kami takut dari binatang itu. Kami tidak merasa aman kalau ternyata ia adalah setan.’ 

Lalu orang itu mengatakan: ‘Kabarkan kepadaku tentang pohon-pohon kurma di Baisan.’ Kami mengatakan: ‘Tentang apanya engkau meminta beritanya?’ 

‘Aku bertanya kepada kalian tentang pohon kurmanya, apakah masih berbuah?’ katanya. Kami menjawab: ‘Ya.’ 

Ia mengatakan: ‘Sesungguhnya hampir-hampir ia tidak akan mengeluarkan buahnya. Kabarkan kepadaku tentang danau Thabariyyah.’ 

Kami jawab: ‘Tentang apa engkau meminta beritanya?’ ‘Apakah masih ada airnya?’ jawabnya. 

Mereka menjawab: ‘Danau itu banyak airnya.’ Ia mengatakan: ‘Sesungguhnya hampir-hampir airnya akan hilang. 

Kabarkan kepadaku tentang mata air Zughar.’ Mereka mengatakan: ‘Tentang apanya kamu minta berita?’ ‘Apakah di mata air itu masih ada airnya? Dan apakah penduduknya masih bertani dengan airnya?’ jawabnya. 

Kami katakan: ‘Ya, mata air itu deras airnya dan penduduknya bertani dengannya.’ Ia mengatakan: ‘Kabarkan kepadaku tentang Nabi Ummiyyin, apa yang dia lakukan?’ 

Mereka menjawab: ‘Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib (Madinah).’ Ia mengatakan: ‘Apakah orang-orang Arab memeranginya?’ Kami menjawab: ‘Ya.’ Ia mengatakan lagi: ‘Apa yang dia lakukan terhadap orang-orang Arab?’ Maka kami beritakan bahwa ia telah menang atas orang-orang Arab di sekitarnya dan mereka taat kepadanya. 

Ia mengatakan: ‘Itu sudah terjadi?’ Kami katakan: ‘Ya.’ Ia mengatakan: ‘Sesungguhnya baik bagi mereka untuk taat kepadanya. Dan aku akan beritakan kepada kalian tentang aku, sesungguhnya aku adalah Al-Masih. Dan hampir-hampir aku diberi ijin untuk keluar sehingga aku keluar lalu berjalan di bumi dan tidak kutinggalkan satu negeri pun kecuali aku akan turun padanya dalam waktu 40 malam kecuali Makkah dan Thaibah, keduanya haram bagiku. Setiap kali aku akan masuk pada salah satunya, malaikat menghadangku dengan pedang terhunus di tangannya, menghalangiku darinya. Dan sesungguhnya pada setiap celahnya (dua kota itu) ada para malaikat yang menjaganya.’ 

Fathimah mengatakan: ‘Maka Rasulullah bersabda dengan menusukkan tongkatnya di mimbar sambil mengatakan: ‘Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah, yakni Al-Madinah. Apakah aku telah beritahukan kepada kalian tentang hal itu?’ 

Orang-orang menjawab: ‘Ya.’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya cerita Tamim menakjubkanku, di mana sesuai dengan apa yang kuceritakan kepada kalian tentangnya (Dajjal), serta tentang Makkah dan Madinah. Ketahuilah bahwa ia berada di lautan Syam atau lautan Yaman, tidak, bahkan dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur, dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke arah timur.’ 

Fathimah mengatakan: “Ini saya hafal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Muslim, Kitabul Fitan wa Asyrathis Sa’ah, Bab Qishshatul Jassasah).

Berapa lama ketika Dajjal berkelana di dunia?

Dari Nawas bin Sim’an al-Kilabi ra berkata; Rasulullah menyebut tentang Dajjal, sampai kita berkata, “Ya Rasulullah berapa lama dia di bumi?” Rasul menjawab, “Selama empat puluh hari, sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, dan sehari seperti seminggu, dan seluruh hari-harinya seperti hari-hari kalian.” Mereka berkata, “Pada hari itu apakah memadai bagi kami salat seperti sekarang?” Kata Nabi, “Tidak, maka hendaknya salat sebagaimana kadar seperti biasanya.” (Muslim).

Dari Anas, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا بُعِثَ نَبِىٌّ إِلاَّ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الْكَذَّابَ ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ، وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوبٌ كَافِرٌ

Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya Dajjal itu buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya “KAAFIR.” (Al-Bukhari No. 7131).

Ia memiliki kekuatan di antaranya dapat menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, berjalan dengan cepat dari satu tempat ke tempat lainnya bahkan menghidupkan orang mati.

Apa yang dilakukan Dajjal?

  • Dajjal berusaha mencari pengikutnya dengan menipu bisa menghidupkan manusia dan penipuannya itu dibantu Setan.

وَإِنَّ مِنْ فِتْنَتِهِ أَنْ يَقُولَ لأَعْرَابِىٍّ أَرَأَيْتَ إِنْ بَعَثْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأُمَّكَ أَتَشْهَدُ أَنِّى رَبُّكَ فَيَقُولُ نَعَمْ. فَيَتَمَثَّلُ لَهُ شَيْطَانَانِ فِى صُورَةِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَيَقُولاَنِ يَا بُنَىَّ اتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ رَبُّكَ.

Di antara fitnah Dajjal adalah, ia akan berkata kepada seorang Arab, ‘Pikirkanlah olehmu, sekiranya aku dapat membangkitkan ayah dan ibumu yang telah mati, apakah kamu akan bersaksi bahwa aku adalah Rabbmu?‘ Laki-laki Arab tersebut menjawab, ‘Ya.’ Kemudian muncullah setan yang menjelma di hadapannya dalam bentuk ayah dan ibunya, maka keduanya berkata, ‘Wahai anakku, ikutilah ia, sesungguhnya dia adalah Rabbmu.’ (Shahih Al Jaami’ Ash Shagir 6/274).

  • Dajjal bisa memerintah benda dan hewan apa saja dengan kesaktiannya yang semua itu dibantu Setan, untuk memperdayai manusia agar ikut dirinya.

Disebutkan dalam hadis,

فَيَأْتِى عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوهُمْ فَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَالأَرْضَ فَتُنْبِتُ فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُرًا وَأَسْبَغَهُ ضُرُوعًا وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ ثُمَّ يَأْتِى الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ فَيَرُدُّونَ عَلَيْهِ قَوْلَهُ فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ فَيُصْبِحُونَ مُمْحِلِينَ لَيْسَ بِأَيْدِيهِمْ شَىْءٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ وَيَمُرُّ بِالْخَرِبَةِ فَيَقُولُ لَهَا أَخْرِجِى كُنُوزَكِ. فَتَتْبَعُهُ كُنُوزُهَا كَيَعَاسِيبِ النَّحْلِ

Ia mendatangi kaum dan menyeru mereka, mereka menerimanya. Ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan, lalu langit menurunkan hujan. Ia memerintahkan bumi agar mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, lalu bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Lalu binatang ternak mereka pergi dengan punuk yang panjang, lambung yang lebar dan kantong susu yang berisi lalu kehancuran datang lalu ia berkata padanya: ‘Keluarkan harta simpananmu.’ Lalu harta simpanannya mengikutinya seperti lebah-lebah jantan.’ (Muslim No. 2937).

  • Dajjal bisa pindah-pindah dengan kecepatan tinggi

Diceritakan dalam hadis mengenai kecepatan Dajjal di muka bumi, “seperti hujan yang diakhiri angin.” (Muslim No. 2937 dari An-Nawas bin Sam’an).

Dajjal akan mengitari seluruh muka bumi kecuali Makkah dan Madinah. Disebutkan dalam hadis,

لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ ، إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ ، لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّينَ ، يَحْرُسُونَهَا ، ثُمَّ تَرْجُفُ الْمَدِينَةُ بِأَهْلِهَا ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ ، فَيُخْرِجُ اللَّهُ كُلَّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ

Tidak ada suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan Madinah, karena tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafik darinya. (Al-Bukhari No. 1881 dan Muslim No. 2943 dari Anas bin Malik).

  • Dajjal menipu manusia agar ikut dirinya dengan iming surga dan neraka yang dimilikinya, padahal itu palsu

لأَنَا أَعْلَمُ بِمَا مَعَ الدَّجَّالِ مِنْهُ مَعَهُ نَهْرَانِ يَجْرِيَانِ أَحَدُهُمَا رَأْىَ الْعَيْنِ مَاءٌ أَبْيَضُ وَالآخَرُ رَأْىَ الْعَيْنِ نَارٌ تَأَجَّجُ فَإِمَّا أَدْرَكَنَّ أَحَدٌ فَلْيَأْتِ النَّهْرَ الَّذِى يَرَاهُ نَارًا وَلْيُغَمِّضْ ثُمَّ لْيُطَأْطِئْ رَأْسَهُ فَيَشْرَبَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ وَإِنَّ الدَّجَّالَ مَمْسُوحُ الْعَيْنِ عَلَيْهَا ظَفَرَةٌ غَلِيظَةٌ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ

Sungguh aku tahu apa yang ada bersama Dajjal, bersamanya ada dua sungai yang mengalir. Salah satunya secara kasat mata berupa air putih dan yang lainnya secara kasat mata berupa api yang bergejolak. Bila ada yang menjumpainya, hendaklah mendatangi sungai yang ia lihat berupa api dan hendaklah menutup mata, kemudian hendaklah menundukkan kepala lalu meminumnya karena sesungguhnya itu adalah air dingin. (Muslim No. 2934).

Dajjal itu selalu mengajak manusia, dan mengaku mukmin, namun orang yang benar-benar beriman akan dapat melihat kalimat كافر – kafir pada keningnya.

Bagaimana menghadapi Dajjal?

  1. Menguatkan keimanan dengan selalu meningkatkan kualitas ibadah

Perhatikan kisah dari Abu Sa’id Al Khudri di bawah ini:

Dajjal muncul lalu seseorang dari kalangan kaum mukmin menuju ke arahnya lalu bala tentara Dajjal yang bersenjata menemuinya, mereka bertanya, ‘Kau mau kemana?‘ Mukmin itu menjawab, ‘Hendak ke orang yang muncul itu.’ Mereka bertanya, ‘Apa kau tidak beriman ada tuhan kami?‘ Mukmin itu menjawab: ‘Rabb kami tidaklah samar.’ Mereka berkata, ‘Bunuh dia.’ 

Lalu mereka saling berkata satu sama lain, ‘Bukankah tuhan kita melarang kalian membunuh seorang pun selain dia.’ Mereka membawanya menuju Dajjal. Saat orang mukmin melihatnya, ia berkata, ‘Wahai sekalian manusia, inilah Dajjal yang disebut oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.’ 

Lalu Dajjal memerintahkan agar dibelah. Ia berkata, ‘Ambil dan belahlah dia.’ Punggung dan perutnya dipenuhi pukulan lalu Dajjal bertanya, ‘Apa kau tidak beriman padaku?‘ Mukmin itu menjawab, ‘Kau adalah Al Masih pendusta?’ 

Lalu Dajjal memerintahkannya digergaji dari ujung kepala hingga pertengahan antara kedua kaki. Setelah itu Dajjal berjalan di antara dua potongan tubuh itu lalu berkata, ‘Berdirilah!’ Tubuh itu pun berdiri. Selanjutnya Dajjal bertanya padanya, ‘Apa kau beriman padaku?’ Ia menjawab, ‘Aku semakin mengetahuimu.’ 

Setelah itu Dajjal berkata, ‘Wahai sekalian manusia, sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dilakukan seperti ini setelahku.’ Lalu Dajjal mengambilnya untuk disembelih, kemudian antara leher dan tulang selangkanya diberi perak, tapi Dajjal tidak mampu membunuhnya. Kemudian kedua tangan dan kaki orang itu diambil lalu dilemparkan, orang-orang mengiranya dilempari ke neraka, tapi sesungguhnya ia dilemparkan ke surga.

Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia adalah manusia yang kesaksiannya paling agung di sisi Rabb seluruh alam.” (Muslim No. 2938).

  • Perbanyak doa mohon perlindungan dari Dajjal, terutama pada waktu setelah tasyahhud akhir sebelum salam

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Jika salah seorang di antara kalian melakukan tasyahud, mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejelekan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal. (Muslim No. 588).

Dalam riwayat lain dari jalur Ibnu Abbas disebutkan agak berbeda:

اللهم اني اعوذ بك من عذاب جهنم و اعوذ بك من عذاب القبر و عوذ بك من فتنة الدجال و اعوذ بك من فتنة المحيا و الممات

Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah Ad-Dajjal dan dari fitnah hidup dan mati. (Abu Dawud).

  • Hafalkan 10 ayat awal dan 10 akhir dari Surat Al-Kahfi

Dari Abu Darda, ia berkata bahwa Nabi bersabda, Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal. (Muslim).

Dari Abu Darda, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi.” (Ahmad 6: 446. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanad hadis ini sahih, perawinya tsiqah termasuk dalam periwayat Bukhari dan Muslim- selain Ma’dan bin Abi Thalhah Al Ya’mari yang termasuk perawi Muslim).

Atau seringlah membaca Al Kahfi, terutama di hari Jumat. Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat. (Al Baihaqi dalam Al Kubra 3: 249).

Dajjal binasa dengan tombak lho, ternyata. Banyak riwayat yang menunjukkan terbunuhnya Dajjal di tangan Nabi Isa dengan tombaknya, di antaranya riwayat Imam Muslim yang panjang.

Itu Artinya apa?? Coba lihat indikator berikut ini;

  1. Dajjal muncul di akhir zaman, zaman yang kecanggihan teknologi mestinya semakin luar biasa.
  1. Kenapa tewas di ujung tombak Nabi Isa? Bukannya di senjata yang canggih?
  1. Begitu Dajjal tewas, maka semua pasukannya (yang terdiri Yahudi) kocar kacir, hingga mereka mencari persembunyian di balik batu dan pohon.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (Muslim).

  1. Pasukan Dajjal ketika memerangi kaum muslimin, bersenjatakan pedang dan panah.

Dalam hadis Abu Umamah yang panjang terdapat kata-kata: “dan bersama Dajjal saat itu ada tujuh puluh ribu orang Yahudi masing-masing membawa pedang yang dihiasi (permata) dan (memakai) jubah (selempang berwarna hitam (atau hijau). 

Ini menunjukkan bahwa peperangan yang akan terjadi nanti dengan menggunakan pedang seperti masa lampau. Tidak dengan senjata api maupun senjata berat, seperti yang kita lihat sekarang ini. Begitu pula senjata yang digunakan oleh Nabi Isa ketika membunuh Dajjal nanti, berwujud tombak (pendek). Sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim.

  1. Jika Perang Dunia Ketiga adalah berjuang dengan senjata nuklir, yang keempat akan diperjuangkan dengan busur dan anak panah. (Louis Lord Mountbatten).

“Saya tidak tahu dengan apa senjata Perang Dunia Ketiga akan diperjuangkan, tetapi Perang Dunia Keempat akan diperjuangkan dengan kayu dan batu.” (Albert Einstein).

Perhatikan ‘kayu dan batu’ itu mengarah pada panah dan tombak (mata tombak dari batu).

So… Itulah kenapa kita diminta Nabi Muhammad untuk belajar memanah karena peperangan akhir zaman menggunakannya.

سمعتُ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ ، وهو على المنبرِ ، يقول وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ . ألا إنَّ القوةَ الرميُ . ألا إنَّ القوةَ الرميُ . ألا إنَّ القوةَ الرميُ

Aku mendengar Rasulullah berkhutbah di atas mimbar. Tentang ayat ‘dan persiapkanlah bagi mereka al-quwwah (kekuatan) yang kalian mampu‘ (Al Anfal: 60). Rasulullah bersabda: ‘ketahuilah bahwa al-quwwah itu adalah kemampuan memanah (sampai 3 kali).’ (Muslim).

So… Hadapi Dajjal dengan Surat Al-Kahfi dan panah, karena akhir zaman yang dibutuhkan adalah iman dan keahlian memanah.

Wallahu A’lam

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment