Suaramuslim.net – Tidak hanya berkembang di negara yang tersentuh oleh sejarah Islam dan mayoritas muslim, Islam pun berkembang di negeri yang masih amat kental dengan ritualnya sebagai tradisi ribuan tahun. Bahkan Islam mampu berkembang pesat di negeri tersebut. begitulah keadaan Islam di Jepang, yang jumlah penganutnya juga meningkat dari hari ke hari.
Dr. Zakaria Ziyad, kepala Lembaga Kaum Muslimin (LKM), di Jepang mengungkapkan, sebagian data statistik menunjukkan, dalam sehari, sekitar 10 warga negara Jepang masuk Islam. “Saat ini telah dibeli sebidang tanah di dekat Masjid terbesar di Tokyo. Rencananya akan didirikan sebuah sekolah di areal tersebut,” ungkapnya pada surat kabar ‘Khaleej’ yang terbit di Emirat.
“Islamic Center yang terletak di ibukota sedang merintis pendirian sekolah Islam pertama di Jepang,” jelasnya.
Ia menambahkan, Pada 2014, umat Islam di Jepang diperkirakan jumlahnya sekitar 110.000 hingga 120.000, termasuk sekitar 10.000 Muslim asli Jepang. Jika setiap harinya bertambah sepuluh orang maka saat ini jumlahnya akan terus meningkat.
Dilansir dari kabarmakkah.com, salah satu faktor yang menyebabkan Islam berkembang cepat di Jepang adalah banyaknya wisatawan muslim yang mengunjungi negeri sakura itu.
Beberapa wisatawan muslim yang berkunjung ke jepang, berasal dari Indonesia, Malaysia, turki, Mesir, Iran, India, dan Maroko. Semakin banyaknya wisatawan muslim yang berkunjung ke jepang, membuat pemerintah Jepang meningkatkan kualitas pelayanan wisatawan bagi wisatawan muslim. Alhasil, restoran halal dan penginapan muslim pun menjamur pesat di Jepang.
Fasilitas Wisata Khusus untuk Muslim Disediakan
Tahun demi tahun, Islam semakin kuat mengakar di tengah masyarakat Jepang. Kendati berorientasi ekonomi, kebijakan menggenjot aspek wisata syariah ini membuka celah penyebaran Islam. Kepentingan Jepang menarik lebih banyak wisatawan muslim merupakan arus baru yang mengakrabkan Islam kepada rakyat Negeri Sakura.
Zona ramah Muslim (Muslim friendly zone), menjadi salah satu program andalan di Jepang. Berbagai fasilitas dibangun bagi para wisatawan muslim. “Masyarakat Jepang sangat toleran soal agama,” ujar warga negara Indonesia (WNI), Arif Ahmad, yang tinggal di Tokyo, yang dikutip oleh republika.co.id.
Ia menambahkan, bahwa kadang mereka bertanya-tanya tentang Islam. Juga mereka sangat menoleransi perizinan dalam hal-hal yang bersifatkan ibadah, misal Idul Fitri, Idul Adha maupun sholat sehari hari. “Mereka tak banyak berkomentar,” tambahnya lagi.
Pemerintah juga mulai menyediakan tempat ibadah untuk muslim di stasiun, bandara, dan ruang-ruang publik. Japan Travel Guide for Muslim Visitor menyebutkan, tak kurang dari 60 masjid dan tempat ibadah sudah berdiri di seluruh Jepang. Yang paling terkenal Masjid Jamii Tokyo dan Masjid Kobe. Kemudian, ada pula Masjid Sapporo di Hokkaido, Masjid Sendai di Miyagi, Masjid Nagoya di Aichi, Osaka Ibaraki Mosque di Osaka, dan Masjid Fukuoka di Fukuoka. (muf/smn)