Inilah Tanda Khusus Orang Bertakwa

Inilah Tanda Khusus Orang Bertakwa

takwa

Suaramuslim.net – Predikat sebagai orang yang bertakwa tak akan pernah melekat apabila tidak mengetahui makna takwa yang sesungguhnya. Tulisan ini merangkum tentang makna takwa yang sesungguhnya juga ciri-ciri khususnya.

Imam Ar-Raghib Al-Asfahani mengatakan, “Taqwa yaitu menjaga jiwa dari perbuatan yang membuatnya berdosa, dan itu dengan meninggalkan apa yang dilarang, dan menjadi sempurna dengan meninggalkan sebagian yang dihalalkan.”

Sedangkan Imam An-Nawawi mendenifisikan taqwa dengan “Mena’ati perintah dan larangan-Nya”. Maksudnya menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah subhanahu wa ta’ala. Hal itu sebagaimana didefinisikan oleh Imam Al-Jurjani, “Taqwa yaitu menjaga diri dari siksa Allah dengan mena’ati-Nya. Yakni menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya.”

Allah ta’ala berfirman, “Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” Inilah hadits shahih yang disebut dengan hadits qudsi diriwayatkan oleh Imam Bukhari.” (Al Majmu’ Al Fatawa, 10: 433)

Artinya, jika seseorang tidak menjalankan perintah Allah, terus melakukan maksiat dan enggan bertaubat.

Ciri-ciri Orang Bertakwa

Mengidentifikasi orang bertakwa sangat mudah, Allah  ta’ala sudah memberikan ciri-ciri khusus yang tertera dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 1-5. Adapun ciri-ciri atau karakteristik orang-orang yang bertaqwa adalah sebagai berikut,

Pertama, ia beriman kepada yang gaib. Allah berfirman, “Mereka yang beriman kepada yang gaib.”  Beriman kepada yang gaib yaitu meyakini adanya wujud di luar jangkauan indera. Orang yang mempunyai keyakinan seperti itu, akan mudah baginya membenarkan adanya Pencipta alam semesta.

Kedua, orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah. Menurut Al-Maraghi, yang dimaksudkan ialah Al-Qur’an dan penjelasan-penjelasan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab penjelasan dari Nabi juga berdasarkan wahyu, sekalipun tidak termasuk Al-Qur’an. Berdasarkan firman Allah, Artinya, “Dan ia tidak berkata menurut keinginan hawa nafsunya. (perkataannya) tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (Q.S. An-Najm [53]: 3-4).

“Beriman kepada Al-Qur’an harus secara rinci, meliputi semua bagian-bagiannya. Sedang beriman kepada kitab sebelumnya, seperti Taurat, Injil dan Zabur sebagainya cukup secara garis besar,” ungkap Rasyid Ridha menambahkan.

Ketiga, mendirikan shalat. Dalam bahasa Arab, ash-shalah, berarti juga ad-dua’ (berdoa). Berdoa kepada Allah, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan atau dengan keduanya, memberikan pengertian bahwa orang yang berdoa mempunyai keperluan kepada-Nya sebagai rasa syukur terhadap kenikmatan yang telah dikaruniakan kepadanya atau sebagai permohonan agar terhindar dari bencana.

Keempat, yakin akan adanya hari akhir. Dilansir dari laman mirajnews.com, yakin ialah pembenaran dengan pasti yang tidak bercampur dengan keraguan sedikit pun. Maka meyakini adanya kehidupan di hari akhir berarti membenarkan dengan pasti adanya surga, neraka, balasan dan sebagainya yang terjadi di hari akhir kelak.

Jika seseorang masih melakukan atau melanggar larangan-larangan Allah, seperti minum khamr, berzina, mencuri, korupsi, menipu, dan melakukan kejahatan-kejahatan lainnya, maka imannya dan keyakinannya akan adanya hari akhir hanyalah khayalan belaka, sebab tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap jiwa dan perilakunya.

Jika orang-orang beriman sudah melaksanakan itu semua, maka mereka berhak memperoleh hidayah dan keberuntungan, yaitu selamat dari siksaan di akhirat, dan dimasukkan ke surga yang dipersiapkan bagi orang-orang yang beriman.

Allah melanjutkan dengan ayat, artinya, “Mereka itulah yang berada pada petunjuk Allah dan merekalah orang-orang yang berbahagia.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 1-5).

Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bertaqwa, sehingga selalu mendapat hidayah, ridha dan ampunan Allah. (muf/smn)

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment