Dashyatnya Efek Pelukan Hangat Orang Tua kepada Anak

Dashyatnya Efek Pelukan Hangat Orang Tua kepada Anak

Dashyatnya Efek Pelukan Hangat Orang Tua kepada Anak
Ilustrasi pelukan ayah untuk anak perempuannya. (Ils: Magda K./Dribbble)

Suaramuslim.net – Sudahkah Ayah dan Bunda memeluk atau memberi pelukan kepada si kecil hari ini? Seberapa sering Anda memeluk si kecil?

Ungkapan rasa cinta dan kasih sayang orang tua kepada buah hati bisa  ditunjukkan dengan berbagai cara. Setiap orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Mulai dari menyekolahkannya di lembaga pendidikan berkualitas, memberikan anak dengan segudang hadiah, atau mengajaknya berlibur di setiap akhir pekan.

Namun, ada hal yang lebih penting dari kebiasaan memanjakan anak yang justru kerap orang tua lupakan, yaitu berupa kontak fisik atau sentuhan. Padahal, bentuk afeksi yang ditunjukkan lewat sentuhan nyatanya lebih ampuh untuk mengekpresikan rasa kasih sayang orang tua kepada anak.

Pelukan hangat dari orang tua adalah obat mujarab, pelukan tidak hanya dapat memberikan rasa nyaman dan hangat bagi anak, tapi juga memberikan ketenteraman bagi yang memberi dan diberi pelukan. Anak kecil dan bayi setidaknya membutuhkan 5 sampai 6 pelukan setiap harinya untuk bertahan hidup. Penelitian juga mengungkapkan, bahwa sering memeluk anak bisa membuat mereka hidup dan berkembang lebih baik.

Dilansir dari parentingforbrain.com, pelukan selama 20 detik dapat merangsang pelepasan hormon oksitosin secara optimal, dapat membantu anak untuk lebih cerdas, sehat, dan bahagia. Serta bisa membangun kedekatan antara anak dan orang tua.

“Otak membutuhkan banyak stimulasi untuk pertumbuhan maksimal. Pelukan dan dekapan mengaktifkan dan menstimulasi perkembangan saraf, yang penting untuk kesehatan fisik, mental, dan emosi anak,” ujar Arundhati Swamy, kepala penasihat dan mantan kepala Chennai Counselor’s Foundation.

Tidak ada “panduan” khusus berapa banyak pelukan yang perlu diberikan pada anak. Tapi memang sebaiknya pelukan diberikan kapan pun saat merasa dibutuhkan. Menurut psikolog Vera Itabiliana, S.Psi., Psi., tidak ada batasan jumlah memeluk, tetapi paling tidak, peluklah anak 2 kali sehari, saat pagi dan sebelum tidur.

Sedangkan Melly Puspita Sari, Psi., psikolog yang juga penulis buku The Miracle of Hug, menyarankan agar Bunda memeluk anak minimal 8 kali sehari untuk memberikan ia energi dalam beraktivitas dan mengoptimalkan potensinya. “Pelukan yang penuh kelembutan juga merupakan salah satu cara membantu menyelesaikan masalah, terutama pada anak yang berperilaku unik,” kata Melly.

Pelukan akan merangsang saraf indra peraba atau taktil anak, lalu mengirimkan pesan ke otak untuk memerintahkan tubuh mengeluarkan hormon oksitosin yang membuat tubuh menjadi relaks, menurunkan tekanan darah, dan menimbulkan emosi positif yang membuat ikatan antara orang tua dan si kecil semakin erat.

Pelukan diyakini bisa meningkatkan sistem imun si kecil. Imunitas berkaitan dengan kekuatan emosi. Saat anak merasa dicintai, dia akan merasa aman dan mampu mengatasi penyakit. Dengan kata lain, pelukan bisa membuat anak kuat secara mental dan meningkatkan kemampuan anak melawan penyakit.

Menurut Andrea Weiner, Ed.D., penulis buku More Than Saying I Love You: 4 Powerful Steps That Help Children Love Themselves, saat orang tua memeluk anak, “Berlututlah atau menunduk hingga Anda dan si kecil sama tinggi. Kemudian, dekap ia dengan kedua tangan Anda menyelimuti seluruh tubuhnya hingga dadanya menyentuh dada Anda.”

Agar pelukan orang tua berdaya penyembuh, sebelum memeluk anak, orang tua perlu menyingkirkan hal-hal yang mengganggu pikiran, seperti pekerjaan kantor yang belum selesai, urusan rumah tangga yang menumpuk, dan rencana-rencana yang tertunda. Memberi pelukan dengan kepala dipenuhi oleh pikiran-pikiran semacam itu akan mengurangi energi dan kehangatan yang orang tua berikan kepada si kecil. Sebab, saat memeluk si kecil, pikiran orang tua tidak tertuju kepada si kecil, sehingga anak akan merasakan pelukan yang hambar.

Bebaskan tangan dari semua benda yang selama ini paling sering ada di tangan, seperti smartphone, tas, kunci rumah, atau kunci mobil. Dengan begitu, tangan orang tua tercurah seutuhnya untuk memeluk anak, dan jari-jari kita bisa membelai si kecil dengan leluasa.

Bila orang tua memberi anak pelukan ragu-ragu, ia juga akan merasa bahwa orang tua kurang bersungguh-sungguh atau sekadar basa-basi saja. Sehingga, pesan yang kita ingin anak paham lewat pelukan, misalnya betapa kita menyayanginya, akan tidak tersampaikan dengan baik.

Jadi, mulai sekarang sebaiknya Ayah dan Bunda jangan melewatkan momen kebahagiaan bersama anak dengan lebih sering memeluk si kecil. Pelukan juga tidak mengenal usia, karena manfaatnya dapat dirasakan oleh anak yang baru dilahirkan hingga ia beranjak dewasa. Ayo berpelukan!

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment