SURABAYA (Suaramuslim.net) – Membangun destinasi wisata mudah, tapi membangun sinergi butuh waktu. Apalagi membangun masyarakat, melibatkan mereka ikut sejahtera bersama di area wisata, itulah tantangannya.
“Kami tidak sedang membangun destinasi wisata saja. Tapi kami melahirkan peradaban baru. DeDurian Park bersama masyarakat menyatu merancang masa depan,” ujar Yusron Aminulloh, Founder DeDurian Park, Jumat (6/3).
Maka, imbuhnya, tidak ada artinya DeDurian Park maju, ramai, sukses kalau tidak diikuti kemajuan masyarakat. Karenanya Yusron menyebut jangka pendek bekerja sama melahirkan Kampung Adat Segunung Wonosalam, menjadi sponsor dan pendukung utama Kenduri Durian Jombang sejak 2019 hingga 2020 ini.
“Kita dukung event Kenduren Durian ini menjadi acara nasional. Karena efek ekonomi dan budayanya pasti dirasakan masyarakat. Dalam satu event 20 ribu orang berkumpul dari berbagai kota pasti berdampak ke masyarakat,” tambah Yusron.
Event yang akan digelar Ahad 8 Maret 2020 nanti menurut Yusron bukan lagi ajang lokal Wonosalam dan Jombang tapi menjadi ajang nasional.
“Ibu Bupati mengundang Menteri PDT Halim Iskandar, Gubernur Jawa Timur Khofifah, Bu Estu Anggota DPR RI senior asal Jombang juga mengundang Menteri PUPR dan Menhub. Maka kata lokal menjadi nasional karena realitas itu,” imbuh Yusron yang juga Ketua SC Panitia Kenduren 2020.
Bahkan panggung utama dan rangkaian acara juga ditingkatkan menjadi level nasional.
“Tanggal 1 Maret kemarin, rangkain acara Kenduren Durian diadakan kontes Durian. Dihadiri 7 profesor dari IPB, UI, Unair, ITS, Universitas Hang Tuah, Unnes Semarang. Karena mereka peduli akan kemajuan petani durian Wonosalam. Dan DeDurian Park sebagai perusahaan Agroproperti pengembang Kebun Industri Durian dan Wisata Edukasi mengundang tokoh-tokoh nasional itu untuk peduli dengan petani,” tutur Yusron.
Bahkan, kata Yusron, Unair Surabaya sedang rapat berkelanjutan untuk rencana riset dan pengembangan masyarakat Wonosalam Jombang.
Reporter: Putri
Editor: Muhammad Nashir