JAKARTA (Suaramuslim.net) – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang DPR/MPR RI siang ini, Senin (21/5) dalam rangka memperingati 20 tahun reformasi.
Aksi yang diikuti oleh ratusan mahasiswa dari seluruh Indonesia itu menyoroti kebebasan berdemokrasi, kesejahteraan masyarakat dan ketahanan nasional di bidang energi dan pangan.
Dalam aksi tersebut, Ketua BEM Universitas Indonesia Zaadit Taqwa yang juga merupakan Koordinator Isu Penegakan Hukum menyebut tanda matinya demokrasi pasca reformasi yakni ketika pemerintah baik eksekutif maupun legislatif enggan dikritik.
“Wakil rakyat ga mau dikritik, presiden ga mau dikritik, dimana kebebasan berpendapat kita?, Hari ini kita kembali ke jaman orde baru, jaman sebelum reformasi dimana kebebasan berpendapat dan berdemokrasi dibatasi” tegas Zaadit dalam orasinya.
Zaadit menegaskan tugas utama yang harus dikawal mahasiswa pasca reformasi adalah terkait Undang-Undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) yang membuat DPR cenderung kebal dari kritik.
“Maka kebebasan berdemokrasi harus kita kawal, dari UU MD3 pemerintah main aman, mereka terlibat dalam pembahasan namun lepas tangan, pemerintah juga harus bertanggungjawab atas adanya UU MD3” ungkapnya.
Hingga berita ini dimuat, ratusan mahasiswa dengan beragam warna almamater masih memadati area di luar pagar gedung DPR/MPR RI.
Reporter: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir