ABU DHABI (Suaramuslim.net) – Indonesia menyinggung isu perdamaian di Rakhine, Myanmar dalam pertemuan KTM ke-46 organisasi negara-negara muslim OKI, yang dilaksanakan pada Jumat (01/03) di Abu Dhabi.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, mengangkat tantangan yang dihadapi kawasan Asia Tenggara, yaitu terkait situasi pengungsi Rakhine.
Retno mengatakan bahwa sejak awal Indonesia telah berkontribusi untuk membantu situasi di Rakhine, mengedepankan masalah kemanusiaan, membantu upaya repatriasi pengungsi Rakhine dari Bangladesh ke Rakhine State secara suka rela, aman dan terhormat.
Dalam mengatasi situasi di Rakhine State, Menlu RI menegaskan pentingnya untuk mengatasi masalah defisit kepercayaan, baik antara komunitas di Rakhine State maupun antara Myanmar dan komunitas internasional.
Dalam kaitan ini, ASEAN terus berupaya untuk membantu menjembatani, membantu proses repatriasi, termasuk dengan mengirimkan tim untuk menciptakan kondisi kondusif bagi repatriasi pengungsi.
“Progres harus dicapai di Rakhine State, Myanmar harus bekerja keras untuk menunjukan bahwa progres dapat terjadi, dan kita mengharapkan OKI dapat mendukung penuh upaya ASEAN,” ucap Menlu Retno.
KTM ke-46 OKI diselenggarakan di Abu Dhabi pada 1-2 Maret 2019 dan mengusung tema “Fifty Years of Islamic Cooperation: Roadmap for Prosperity and Development.”
Pada pertemuan ini, keketuaan KTM beralih dari Bangladesh ke Persatuan Emirat Arab. Pertemuan mengesahkan lebih dari 130 rancangan resolusi yang terkait kerja sama OKI mengenai berbagai isu.
Dalam pertemuan ini, Indonesia mengajukan tiga rancangan resolusi terkait dengan pembentukan OIC Contact Group for Peace and Dialogue; Islamic Office for the Boycott of Israel; dan terkait Pakta Global mengenai Migrasi.
Selain itu, Indonesia juga ajukan rancangan resolusi tahunan mengenai pertemuan pertama Badan Pengawas Obat OKI yang telah diselenggarakan di Jakarta pada bulan November 2018 serta peran dan bantuan Indonesia dalam krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir