SURABAYA (Suaramuslim.net) – Terus beradaptasi dan tidak menyerah dengan kondisi yang membatasi, begitulah semangat yang ingin disampaikan Suara Muslim Radio Network kepada para pendengar setianya.
Menyikapi imbauan pemerintah serta MUI agar masyarakat bekerja dan beribadah di rumah saja untuk memutus penyebaran virus corona, jaringan radio Islam terbesar di Jawa Timur ini melakukan terobosan dengan menyelenggarakan siaran dari rumah tanpa ada kru siar di studio. Penyiar, narasumber dan operator siaran dari rumah mereka masing-masing.
Siaran yang dilakukan pada Ahad (29/3) malam tersebut bertemakan “Badai Covid-19 Pasti Berlalu” bersama narasumber Ustaz M. Junaidi Sahal, M.Ag.
CEO Suara Muslim Radio Network, Irwitono menyebutnya sebagai sejarah Suara Muslim, bisa siaran nasional bahkan internasional dengan memanfaatkan teknologi komunikasi.
“Awalnya sebenarnya ikhtiar kami untuk memfasilitasi dan mengakomodasi kajian online via Zoom. Alhamdulillah ada solusi, siaran kajian online bisa disiarkan on air dengan lancar, bahkan diikuti peserta dari Singapura, Vietnam, Taiwan dan warga Palestina yang ada di Malaysia, kata Irwitono.
Menurutnya, ini tantangan baru, siaran masa depan Suara Muslim di era digital, broadcast from home tanpa kru siar di studio. Sekarang tinggal memikirkan bagaimana kajian online ini bisa lebih bermanfaat untuk semua pemangku kepentingan terutama pendengar dan mitra usaha.
“Kuncinya menjaga kualitas penyajian dan mempertahankan kontinuitas kajian. Apalagi di saat banyak masyarakat yang tinggal di rumah seperti sekarang, mereka juga membutuhkan pencerahan spiritual dan penguatan iman menghadapi situasi krisis pandemi virus corona. InsyaAllah Suara Muslim berkomitmen menyajikan yang terbaik dan bermanfaat untuk masyarakat.” Tutup Irwit.
Ustaz Junaidi dalam siarannya menyampaikan pentingnya meyakini bahwa apa pun yang terjadi di alam semesta ini akan berakhir, tidak ada yang abadi kecuali Allah. Begitu pula pandemi virus corona atau Covid-19. Hanya saja, bagaimana cara kita menyikapinya, itu yang perlu disesuaikan dengan ajaran Islam.
Menurut Ustaz Junaidi, Islam mengajarkan umatnya bersabar dalam menghadapi berbagai kondisi kehidupan termasuk Covid-19.
“Musibah jika dihadapi dengan sabar itu bisa jadi batu ujian kita untuk mendapatkan pahala yang belum bisa dicapai oleh amal apa pun kecuali jihad fi sabilillah. Kita juga harus meyakini bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan ini, termasuk wabah Covid-19, masih musibah yang kecil belum besar, maka kita menghadapinya dengan tenang meski tetap waspada,” tuturnya.
“Buatlah hati ini sabar dalam menghadapi badai Covid-19, karena hanya dengan sabar dalam diri kita, menjadikan badai itu cepat berlalu tanpa terasa berat,” tutupnya.
Kajian Malam interaktif tersebut juga diikuti partisipan dengan antusias, peserta yang bertanya berasal dari berbagai daerah; Surabaya, Sidoarjo, Tangerang, Singapura bahkan warga Gaza yang menggunakan bahasa Arab.
Reporter: Chamdika Putri
Editor: Muhammad Nashir