KUALA LUMPUR (Suaramuslim.net) – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menggambarkan Israel sebagai negara kriminal. Gambaran itu disampaikan setelah negaranya dicoret dari tuan rumah kejuaraan renang dunia tahun ini menyusul penolakan keikutsertaan atlet asal Israel.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Ahad lalu memutuskan melarang Malaysia menjadi tuan rumah Kejuaraan Renang Dunia 2019 karena tidak menjamin partisipasi atlet Israel.
“Kami berhak melarang orang Israel memasuki negara kami,” kata Mahathir dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, seperti dilansir Kantor Berita Anadolu Agency pada Rabu (30/01).
Ia melanjutkan, ketika dunia mengutuk kami karena alasan ini, kami memiliki hak untuk mengatakan bahwa dunia ini munafik. Pembicaraan dunia tentang hak asasi manusia dan aturan hukum kosong.
“Israel adalah negara kriminal dan pantas mendapat kecaman. Kami tahu dukungan kuat terhadap Israel, dan kami tidak bisa bertindak melawannya selain menolak untuk mengakuinya,” tegas Mahathir.
Ia menekankan bahwa AS melarang masuknya warga lima negara muslim masuk negaranya dan berencana membangun tembok di Amerika Selatan untuk itu, kenapa Malaysia tidak boleh melakukan hal yang sama?
“Hongaria, Polandia, dan Republik Ceko mencegah masuknya pengungsi, dan Perdana Menteri Hongaria Viktor Urban menggambarkan pengungsi Suriah sebagai penjajah Muslim,” lanjutnya.
Ia pun mengimbau kepada pihak-pihak yang bersimpati dengan Palestina untuk mengekspresikan kecaman mereka terhadap Israel. Terorisme bukanlah solusi. Ada kebutuhan untuk strategi yang tepat untuk mencapai keadilan bagi Palestina.
Mahathir melanjutkan, Malaysia bukan anti-Yahudi atau anti-Semit. Akan tetapi, pihaknya berhak mengutuk perilaku represif dan tidak manusiawi di mana pun, oleh siapa pun.
“Kami telah mengutuk Myanmar atas perlakuannya terhadap Rohingya, dan kami telah mengkritik banyak negara dan masyarakat atas tindakan tidak manusiawi,” lanjutnya.
Sumber: Anadolu Agency
Editor: Muhammad Nashir