JAKARTA (Suaramuslim.net) – Pengusaha yang juga politikus Golkar Erwin Aksa menonaktifkan diri sebagai pengurus partai berlambang pohon beringin tersebut. Menurutnya, pilihan ini ia ambil karena mendukung calon presiden-wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Sebagaimana diketahui, partai Golkar yang menjadi tempat berlabuh Erwin Aksa dalam pilpres 2019 menyatakan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 01 Joko widodo dan KH Ma’ruf Amin.
Namun, Erwin Aksa mengatakan nonaktifnya dia dari Golkar hanya sampai pemilihan presiden 2019 yang akan digelar pda tanggal 17 April nanti selesai. Berikut penjelasan lengkap Erwin Aksa mengenai statusnya di partai pimpinan Airlangga Hartarto tersebut.
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Terkait pemberitaan saya yang dua hari terakhir ini banyak tersebar di media sosial dan media online yaitu tentang kehadiran saya di acara Debat Capres Tanggal 17 Maret 2019 di Hotel Sultan, maka melalui pers release ini,
Saya Erwin Aksa, perlu menyampaikan dan memberitahukan beberapa hal, yaitu:
1. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 17 April 2019 mendatang merupakan proses politik konstitusional yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Setiap warga negara berhak untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden sesuai dengan pilihan hati nuraninya dan hak tersebut dijamin dan dilindungi oleh Undang-Undang.
2. Terkait pilihan saya untuk calon presiden dan calon wakil presiden 2019-2024, perlu saya sampaikan bahwa memang betul saya mendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Pilihan saya ini saya sadari tidak sejalan dengan pilihan Partai Golkar di mana saya bernaung saat ini.
3. Pilihan saya ini adalah pilihan pribadi dan dalam hal kampanye dan sosialisasi Capres-Cawapres selama ini saya tidak pernah mengatasnamakan dan menggunakan atribut Partai Golkar.
4. Dinamika politik dan perbedaan pilihan ini merupakan hal yang wajar dalam alam demokrasi. Perbedaan ini harus disikapi secara bijak dan tidak perlu dipandang negatif. Bahkan masyarakat harus diberi pemahaman yang baik bahwa perbedaan bukanlah permusuhan. Perbedaan menjadikan bangsa Indonesia lebih kaya dan lebih dewasa.
5. Saya dan Sandiaga Uno merupakan sahabat sejati, mantan Ketua Umum HIPMI dan aktif di KADIN. Kami punya ikatan emosional yang tidak bisa kami hilangkan dan kami lupakan. Kami memiliki hubungan persahabatan yang hakiki.
Saya menggantikan Sandi menjadi Ketua Umum HIPMI Munas di Bali dan Sandi-lah yang membantu saya sehingga saya bisa menjadi Ketua Umum HIPMI menggantikan Sandi. Bagi saya, persahabatan lebih penting dari segalanya.
Jangan sampai persahabatan terputus karena pilihan politik yang berbeda. Nilai-nilai persahabatan harus terus dipupuk karena nilai-nilai persahabatan adalah modal sosial yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia.
6. Saya sadar dan memahami konsekuensi dari partai, saat ini saya tidak sejalan dengan partai. Namun langkah saya ini bukan berarti tidak taat asas, tapi demi persahabatan saya dengan Sandiaga Uno. Akhirnya saya mohon maaf kepada seluruh kolega dan kader Partai Golkar di seluruh Indonesia, dan dengan ini saya menyatakan non-aktif dari kepengurusan Partai Golkar sampai proses pencapresan selesai.
7. Demikian Press Release ini saya sampaikan, semoga Partai Golkar tetap jaya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir