SURABAYA (suaramuslim.net) – Beberapa waktu lalu Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis survey yang menyatakan mayoritas warga tidak percaya dengan kebangkitan PKI dan isu tersebut hanya dibuat-buat oleh beberapa pihak seperti Gerindra dan PKS.
Fahri Hamzah kepada suaramuslim.net pada Selasa (3/10) menjelaskan bahwa survey tersebut dibuat oleh kelompok yang merasa terancam dengan memori kolektif bangsa Indonesia lalu kemudian menyerang kelompok kelompok lain.
“Ada kelompok yang merasa terganggu lalu kemudian menyerang kelompok tertentu seperti Gerindra dan PKS karena mereka berusaha mempertahankan memori kolektif bangsa tentang sejarah kelam pengkhianatan PKI, kalau survey mereka menyebut demikian, ada juga survey yang menyebut partai apa yang banyak PKI-nya” kata Fahri.
Fahri menambahkan bahwa hari ini jarang orang yang mengerti masalah bangsa Indonesia dengan PKI itu historis dan riil seperti orang Jerman dan Eropa pada umumnya punya masalah dengan Nazi.
“Di Barat simbol swastika dilarang seperti simbol palu arit dilarang disini, Nazisme dan Fasisme dilarang seperti Komunisme dilarang di Indonesia” Kata Fahri.
Fahri melihat rivalitas antara kelompok yang merasa terancam dengan mayoritas bangsa Indonesia yang berusaha mempertahankan memori kolektif tersebut.
“Jika mereka ingin fair, silahkan ditulis sejarah versi mereka dan dibandingkan dengan versi yang sudah ada untuk kemudian dinilai oleh Mahkamah Sejarah” tegas Fahri.
Reporter : Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor : Muhammad Nashir