JAKARTA (Suaramuslim.net) – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyayangkan pelarangan dirinya untuk berceramah di masjid Kampus Universitas Gajah Mada (UGM) pada 22-23 Mei 2018. Menurut Fahri pelarangan itu hanya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai mentalitas jadul. Sehingga yang ia gunakan adalah fitur-fitur kampungan dalam mengelola negara.
“Tapi istana ini dengan mentalitas jadul ini melarang gitu loh” ujar Fahri Hamzah saat menjadi narasumber dalam Silaturahmi Reformasi yang diselenggarakan Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Jakarta, Rabu (23/5).
Menurut Fahri, apa yang dilakukan oleh pihak istana ini terjadi karena masih menganggap negara masih sama dengan dahulu yang bisa dilakukan dengan cara-cara lama.
“Main breidel atau larangan itu fitur-fitur ‘kampungan’. Karena di zaman digital milenial sekarang ini, maka breidel sudah tak ada gunanya lagi,” kata Fahri.
Fahri menyebut Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta membatalkannya menjadi penceramah lantaran ada tekanan dari istana. Tekanan disampaikan kepada rektor dan kemudian diteruskan ke pengurus masjid.
“Saya kemarin ini dari UGM Yogyakarta, paginya saya ketemu Sultan bicara cukup panjang, sangat akrab. Setelah itu ada acara di Universitas Islam Indonesia (UII) buka puasa bersama, nah harusnya saya memberikan ceramah tarawih di UGM Yogjakarta. Tapi, rektornya ditekan oleh pihak istana, sehingga rektornya menekan masjidnya. Masjidnya minta maaf ke saya,” beber Fahri.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir