JAKARTA (Suaramuslim.net) – Forum Bela Negara Provinsi Bali menyebut sampul majalah Tempo edisi 16-22 September 2019 yang memuat gambar Presiden Jokowi dengan bayangan hidung ‘Pinokio’ memanjang merupakan suatu penghinaan terhadap simbol negara.
“Tempo telah mem ‘framing’ Presiden kita dengan gambar yang cenderung tendensius dan provokatif. Kami rasa ini tidak santun bahkan sudah sangat keterlaluan serta bermakna ‘character assasination’ (pembunuhan karakter),” kata Ketua Forum Bela Negara (FBN) Bali, Agustinus Nahak kepada media, Senin (16/9).
Menurutnya, terkait permintaan revisi UU KPK yang diajukan DPR, Jokowi hanya bermaksud mengakomodasi hal tersebut dan bahkan memberikan beberapa catatan penting.
“Menurut pandangan kami, tidak semua poin di dalam revisi UU KPK disetujui Presiden, dan memang KPK perlu pengawasan, bukankah selama ini KPK dianggap sebagai lembaga yang ‘untouchable’ (tidak dapat disentuh)?” Tuturnya.
Penolakan terhadap revisi UU Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) terus disuarakan oleh berbagai kalangan, mulai dari tokoh lintas agama, guru besar, mahasiswa, hingga para aktivis anti rasuah.
Mereka menolak revisi UU KPK karena diyakini akan melemahkan lembaga anti rasuah tersebut. Sekitar 70 Pasal dalam draf revisi UU KPK itu mengancam proses pemberantasan korupsi di Indonesia.
Agustinus Nahak mengasumsikan tentang gambar di mana bayangan Jokowi itu menggambarkan tokoh kartun terkenal Pinokio yang dalam hikayat dan film ketika Pinokio berbohong maka dinarasikan hidungnya akan menjadi panjang.
“Kami berencana akan menggalang kekuatan bersama teman-teman, untuk segera melakukan somasi keberatan terhadap penayangan cover majalah Tempo tersebut,” pungkasnya.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir