Forum Peduli Bangsa luncurkan Santri Relawan Indonesia di Ponpes Riyadlul Jannah

Forum Peduli Bangsa luncurkan Santri Relawan Indonesia di Ponpes Riyadlul Jannah

Kasepuhan Forum Peduli Bangsa meluncurkan Santri Relawan Indonesia di Aula Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (28/08/21).

MOJOKERTO (Suaramuslim.net) – Kasepuhan Forum Peduli Bangsa (FPB) meluncurkan Santri Relawan Indonesia (SRI) di Aula Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (28/08/21) malam.

Pimpinan Ponpes Riyadlul Jannah Abuya K.H. Mahfudz Syaubari yang juga pengusaha menegaskan bahwa generasi muda di negeri ini ada sekitar 40 juta, yang jadi santri sekitar 25 juta. Potensi ini perlu dirajut agar berdaya untuk berkhidmat pada pesantren, kiai, dan pertiwi.

“Santri yang berdaya adalah yang kerja keras dibarengi dengan data sehingga dapat menyantuni,” ujar Kiai Mahfudz.

Peluncuran SRI, imbuhnya, sebagai jawaban pesantren untuk membantu program pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan program kemanusiaan lainnya.

Abuya Kiai Mahfudz pun menyampaikan SRI harus berkhidmat untuk silaturrahim para ulama, pengusaha dan cendekia untuk membahas tiga hal penting dalam kehidupan ini.

“Pertama adalah persoalan diniyah, agama. Para ulama berperan menjaga agama dan memperjuangkan agama. Kedua adalah ekonomi kaum santri. Para pengusaha berperan sinergi dengan santri untuk membangkitkan ekonomi umat. Ketiga adalah pengobatan santri. Santri harus mampu menguasai medis. Karena para ahli medis silaturrahim untuk kemaslahatan umat,” tutupnya.

Malam itu yang dikukuhkan menjadi Komandan SRI adalah K.H. Imam Mawardi Ridlwan yang selama ini diamanahi sebagai koordinator Kaeneman Forum Peduli Bangsa.

Kiai Imam menjelaskan bahwa program utama SRI adalah berkhidmat.

“Berkhidmat sesama santri. Berkhidmat pada pesantren. Berkhidmat pada kiai, masyaikh dan habaib,” ujarnya.

SRI akan mengambil peran hadir di daerah rawan akidah dengan program santri berbakti. Para Santri Relawan Indonesia berbakti jadi guru ngaji, imam tahlil-yasin, memakmurkan masjid atau musala serta khadim majelis taklim di daerah rawan akidah dan daerah bencana atau pasca bencana.

SRI berkhidmat literasi, lanjutnya, para santri yang memiliki keahlian literasi akan dirajut untuk berbakti literasi pada para santri yang masih belajar di pesantren. Upaya ini sebagai langkah menghasilkan para penulis dari santri.

SRI berkhidmat mewujudkan setiap pesantren, lembaga atau yayasan memiliki tim kuat di digital fundraising.

“SRI berbakti melaksanakan dauroh (workshop) digital marketing dan fundraising untuk tim yang telah diberi SK oleh pesantren. Tim digital fundraising dibina dan melaksanakan kerja sama antar pesantren,” tambahnya.

Guru besar UINSA sekaligus Dewan Pembina Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I), Prof. Ahmad Zahro, memberi dukungan diluncurkannya SRI.

“SRI akan menjadi kader pesantren jika berkenan berkhidmat. Ciri utama santri itu berkhidmat. Jadi SRI harus berkhidmat,” demikian dawuh beliau.

Reporter: Dani Rohmati
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment