LOMBOK (Suaramuslim.net) — Angka jumlah korban, pengungsi, kerusakan, dan kerugian ekonomi terus bertambah hingga hari kesepuluh pascagempa 7 SR yang mengguncang Lombok dan sekitarnya pada (5/8). Kemarin, Senin (20/8) gempa susulan terjadi yang berkekuatan 6,9 SR Bertambahnya jumlah dampak disebabkan oleh laporan pendataan yang makin baik.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, hingga Senin (20/8) dampak gempa 6.9 SR di Lombok dan Sumbawa terjadi 14 orang meninggal dunia (Lombok Timur 6, Lombok Tengah 1, Sumbawa 6, Sumbawa Barat 1), 24 orang luka, 151 rumah rusak, 6 fasilitas peribatan rusak dan 1 kantor rusak. Bantuan terus disalurkan.
“Angka ini masih akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data dampak kerusakan yang masuk ke Posko. BNPB juga akan menghitung berapa besar kebutuhan yang diperlukan untuk pemulihan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Pembangunan kembali akan dilakukan di 5 sektor yaitu sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas sektor. Tentu memerlukan trilyunan rupiah” tambahnya.
“Tidak mungkin semuanya dibebankan pada pemerintah daerah. Sebagian besar pendanaan berasal dari pemerintah pusat. Bantuan dari dunia usaha dan masyarakat sangat diperlukan untuk pemulihan ini. Proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan dilakukan selama 2 tahun” pungkasnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Ali Hasibuan