Suaramuslim.net – Salah satu tempat bersejarah yang terdapat di Kota Makkah. Gua ini terletak di puncak Gunung Tsur yang tingginya mencapai 458 meter dan berada di sebelah selatan Kota Makkah al-Mukarramah. Di gua inilah Rasulullah bersama Abu Bakar A Shiddiq bersembunyi selama tiga hari dari kejaran kaum kafir Quraisy. Berikut ini kisah lengkapnya.
Jabal (Gunung) Tsur mempunyai sejarah penting dalam peradaban Islam. Tepat di puncak gunung tersebut terdapat suatu gua yang menjadi tempat sembunyinya baginda Nabi Muhammad SAW saat dikejar kafir Quraisy. Kala itu, Muhammad dan Abu Bakar As Shiddiq hendak hijrah ke Kota Madinah.
Kronologis penamaan Gunung Tsur sendiri lantaran bentuknya yang mirip seperti Tsur atau lembu yang berdiri menghadap ke arah selatan. Dalam Ensiklopedia Peradaban Islam (Makkah) karya Syafii Antonio disebutkan Gunung Tsur memiliki tiga puncak yang bersambungan dan berdekatan. Tinggi gua tersebut kira-kira 1,25 meter. Adapun panjang dan lebarnya sekitar 3,5 meter. Gua tersebut memiliki dua pintu di sebelah timur dan sebelah barat.
Gua Tsur, Saksi Bisu Perjalanan Hijrah Rasulullah
Rasulullah Sallallahi Alaihi Wa Sallam melalui pintu barat gua Tsur tatkala berniat hijrah ke Kota Madinah untuk mencari tempat penyebaran Islam yang lebih kondusif ditemani Abu Bakar. Namun, kaum kafir Quraisy yang tak menginginkan ajaran Muhammad SAW ke luar Makkah, melakukan pengejaran untuk menghalangi niat Rasulullah SAW.
Dalam kondisi terdesak, Rasulullah Sallallahi Alaihi Wa Sallam memilih masuk ke Gua Tsur atas petunjuk yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Melalui mata malaikat Jibril. Di gua yang berada di Jabal Tsur itulah Rasulullah Sallallahi Alaihi Wa Sallam dan Abu Bakar berlindung selama tiga hari tiga malam.
Dalam Ensiklopedi Haji dan Umrah karya Drs Ikhwan M.Ag dan Drs Abdul Halim M.Ag disebutkan, sejarah Gua Tsur sangat erat kaitannya dengan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. “Di dalam Gua Tsur inilah Nabi Muhammad SAW beserta Abu Bakar bersembunyi dan beristirahat selama tiga hari dalam perjalanan hijrah tersebut.”
Upaya pengejaran kaum kafir Quraisy menemui jalan buntu manakala sampai di sekitar gua. Kendati sudah berada di depan pintu masuk gua, mereka tidak melihat Rasulullah SAW lantaran keberadaan sarang laba-laba dan merpati yang menutupi jalan masuk gua. Dengan logika itu, kafir Quraisy pada akhirnya menghentikan pengejaran dan kembali ke Makkah.
Peristiwa tersebut direkam dalam QS. al-Taubah: 40, “Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluarkannya (dari Makkah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita.” Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir