SURABAYA (Suaramuslim.net) – Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jawa Timur dibawah Majelis Ulama Indonesia serta masyarakat menggelar aksi peduli Palestina hari ini (15/12) di Konjen Amerika Serikat di Surabaya. Aksi bertema “Bebaskan Al-Quds Kepung dan Usir Konjen Amerika di Surabaya” ini dihadiri 75 ormas Islam, lembaga dakwah, aktivis Islam, mahasiswa serta masyarakat luas.
Sekjen GUIB Jatim Ustadz Muhammad Yunus mengatakan pesan pada dunia bahwa umat Islam di Indonesia khususnya Jawa Timur dan Surabaya akan melakukan langkah-langkah untuk pembebasan Al-Quds. Diantaranya dengan mengepung dan mengusir Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya dan meminta pemerintah pusat untuk mengusir perwakilan Amerika di Indonesia.
“Harapannya pemerintah punya ketegasan sikap karena keputusan sepihak Amerika ini ada kepentingan politik antara Israel dan Amerika yang mengatasnamakan hak asasi manusia. Justru yang melanggar hak asasi manusia, penjajah dan teroris sesungguhnya adalah Israel dan Amerika Serikat. Mereka adalah musuh bersama dunia.” Papar Ustadz Muhammad Yunus yang dihubungi Radio Suara Muslim Surabaya.
Kebijakan Amerika telah melanggar tiga resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yaitu nomor 242 tahun 1967 yang meminta Israel segera menarik diri dari tanah Palestina. Kemudian resolusi PBB nomor 478 tahun 1980 terkait penjajahan Israel yang mencaplok Al-Quds yang menjadikan ibukota abadi bagi negara penjajah Israel. Resolusi PBB tahun 2016 nomor 2334 yang berisi Dewan Kemanan PBB tidak mengakui perubahan apapun yang dilakukan Israel di wilayah perbatasan tahun 1967 termasuk Al-Quds tanpa melalui jalur perundingan.
Ustadz Yunus berharap pemerintah Indonesia melakukan tindakan tegas terhadap Israel dan Amerika serta mengajak umat Islam untuk hadir dalam aksi bela Palestina serta mengajak masyarakat pada umumnya atas nama kemanusiaan ikut hadir dalam aksi tersebut.
Saatnya Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina karena Palestina mempunyai jasa besar bagi kemerdekaan Indonesia. Ketika Indonesia merdeka di tahun 1945 Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Reporter : Nurul Adha Nia
Editor : Muhammad Nashir